REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Justin Gaethje menyadari bahwa Tony Ferguson merupakan tipe petarung brutal yang mampu membuat lawan-lawannya terkapar. Karena itu, The Highlight mengaku siap masuk meladeni 'sisi gelap' lawannya tersebut.
Gaethje akan menghadapi Ferguson dalam pertarungan UFC 249 di VyStar Veterans Memorial Arena, Florida, Amerika Serikat, pada Ahad (10/5) pagi WIB. Petarung MMA asal Amerika Serikat ini menggantikan pemegang sabuk juara kelas ringan UFC, Khabib Nurmagomedov, yang memilih mundur karena wabah virus Covid 19.
Seperti dikutip BJpenn.com, Gaethje menyadari ancaman dan tingkat kekerasan yang akan dibawa Ferguson ke arena octagon. Dan, Gaethje siap menghadapinya demi memenangkan pertarungan tersebut.
''Saya sudah mengatakan sejak lama bahwa saya siap masuk ke 'sisi gelap' Tony,'' kata Gaethje. ''Saya tahu dia memiliki beberapa 'sisi gelap'. Tapi, saya sudah siap menghadapinya.''
Ferguson dikenal sebagai petarung brutal yang mampu membuat lawannya mengalami cedera parah. Laporan ESPN menurunkan komentar lawan-lawan yang pernah merasakan 'sisi gelap' Ferguson.
''Tony Ferguson petarung gila. Saya beberapa kali menjatuhkannya, tapi dia selalu mampu bangkit. Dipukul dan balas memukul, dia menikmati itu,'' kata Anthony Pettis yang dikalahkan Ferguson lewat TKO pada 2018. Pettis tidak bisa melanjutkan pertarungan karena tangan kanannya retak.
Sebelumnya Kevin Lee yang dikalahkan Tony lewat submission pada 2017. Menurut Lee, Ferguson merupakan petarung gila yang sulit ditebak dan suka melakukan hal-hal aneh.
Terakhir Donald Cerrone yang dikalahkan Ferguson lewat TKO pada 2019 lalu. Cerrone tidak bisa melanjutkan pertarungan karena mata kanannya bengkak parah.
"Saya bersyukur pertarungan dihentikan, karena menghadapi Tony dengan satu mata sungguh bukan sesuatu yang baik,'' kata Cerrone. ''Dia memiliki tekanan yang bagus. Dia memiliki volume pukulan yang kuat.''
Ikuti Whatsapp Channel Republika