Jumat 15 May 2020 01:18 WIB

Juara Dunia Magnus Carlsen Gelar Turnamen Catur Online

Turnamen catur online Magnus Carlsen akan berhadiah 1 juta dolar AS

GM Magnus Carlsen menggelar rangkaian turnamen catur online berhadiah 1 juta dolar AS
Foto: EPA/Claus Bech
GM Magnus Carlsen menggelar rangkaian turnamen catur online berhadiah 1 juta dolar AS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juara dunia Magnus Carlsen akan menggelar rangkaian turnamen catur online berhadiah 1 juta dolar AS. Hal ini setelah dia memilih tidak mengikuti sebuah kompetisi yang diadakan badan catur dunia bulan ini.

Pecatur Norwegia itu absen ketika Federasi Catur Dunia (FIDE) menggelar Piala Bangsa-Bangsa secara online antara Rusia, Amerika Serikat, Eropa, China, India dan tim Sisa Dunia. Pecatur berusia 29 tahun itu malah meluncurkan turnya sendiri di bawah nama Magnus Carlsen Invitational yang digelar belum lama bulan ini.

"Turnamen invitasi ini sangat menyenangkan dan kami mendengarkan umpan balik sangat berarti dari para pecatur, para mitra siar kami dan pemirsa," kata Carlsen dalam satu pernyataan seperti dikutip Reuters, Kamis (14/5).

Turnamen invitasi ini merupakan leg pertama dari tur baru dia. Akan ada tiga lagi turnamen besar sebelum grand final pada Agustus yang akan menampilkan para pemenang turnamen-turnamen individual, kata panitia penyelenggaranya.

"Ketika turnamen-turnamen catur fisik dan olahraga masih dibatalkan atau ditangguhkan, membuat tur catur seluruhnya online saya rasakan sebagai hal yang benar bagi catur untuk saat ini," sambung Carlsen.

Turnamen-turnamen catur menjadi kacau gara-gara wabah virus corona.

Candidates Tournament, salah satu event penting FIDE, sudah ditangguhkan sejak Maret, sedangkan Olimpiade Catur dimundurkan ke 2021.

Carlsen, Hikaru Nakamura, Ding Liren, dan pecatur anak ajaib dari Iran Alireza Firouzja yang merupakan empat teratas pada leg pertama, akan bergabung dengan delapan pecatur baru untuk event berikutnya tur ini, Lindores Abbey Rapid Challenge, yang dimulai Selasa pekan depan.

 

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement