REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan pelatih Arsenal, Unai Emery mempertanyakan persoalan etika dan komitmen yang dimiliki kapten The Gunners, Mesut Ozil. Unai miliki pertimbangan sehingga tak memberikan ban kapten kepada Ozil saat itu.
Di bawah kendali Emery, Ozil jarang dimainkan secara reguler karena perihal non teknis. Inkonsistensi dalam performa juga mempengaruhi anggapan Emery terhadap Ozil. Namun, ia tetap berpikir positif terhadap eks anak asuhnya tersebut.
"Saya harus melihat lebih dalam terhadap dirinya, terutama persoalan etika dan komitmen," katanya kepada Daily Mail, dikutip Goal International.
"Saya mencoba membantu Ozil. Selama karier saya, beberapa pemain bertalenta menjadi fovirut saya dan berhasil bermain bagus," ujar dia.
"Saya selalu berpikir positif dan ingin dia berkembang, tapi etika dan level komitmennya tidak cukup," ucapnya.
"Di ruang ganti, beberapa orang juga tak ingin dirinya menjadi kapten. Tingkat komitmennya tidak sama dengan mereka yang berhak menjadi kapten. Itu adalah yang pemain rasakan," kata dia.
Emery mencontohkan kekalahan 0-4 Arsenal oleh Chelsea musim lalu di final Liga Europa menjadi salah satu contoh komitmen yang buruk dari Ozil.
Terlepas dari performanya dalam pertandingan itu, Emery kecewa Ozil karena tidak hadir dalam dialog individual di hari tersebut. "Di pertandingan itu komitmen dibuktikan," katanya.
"Kami kembali ke London di pagi hari, tidur tiga jam dan kembali ke Colney. Saya rapat dengan para pemain dan berbicara satu per satu, hanya Ozil yang tidak datang," ujarnya.
"Saya tidak tahu mengapa dia tidak datang. Jika komitmennya 100 persen, seharusnya dia datang," kata dia.