Selasa 19 May 2020 15:00 WIB

Normal Baru Bundesliga di Bawah Tatapan Satu Miliar Pemirsa

Bundesliga sudah menyelesaikan sembilan pertandingan.

Para pemain Borussia Dortmund merayakan gol ke gawang Schalke 04 dalam pertandingan Bundesliga.
Foto:

Terima kasih

Dan faktanya memang banyak yang ingin tahu bagaimana Bundesliga bisa sejauh itu ketika pandemi Covid-19 masih ganas menyerang Bumi. Mantan pemain timnas Jerman yang kini direktur olahraga Eintracht Frankfurt Fredi Bobic mendadak sibuk luar biasa pada pekan-pekan sebelum restart Bundesliga mulai 16 Mei itu.

Ponselnya yang sudah lama tak sering mendapatkan panggilan, mendadak tak berhenti berdering, ditelepon sana sini. "Saya tak bisa bilang pada Anda berapa banyak," kata Bobic.

Bobic tak henti dihubungi orang-orang berkepentingan dari cabang-cabang olahraga lain yang berusaha mencari tahu konsep Hygiene yang dirancang oleh asosiasi liga Jerman. Mereka ingin meniru Bundesliga. Hasrat itu kian menguat manakala Bundesliga ternyata cukup berhasil sejauh ini.

Bobic punya cerita lain di balik apa yang sepertinya biasa-biasa di lapangan selama tiga hari terakhir itu. "Mendapatkan persetujuan dari otoritas politik dan kesehatan itu satu hal. Merancang semuanya bekerja, sungguh seperti tes lakmus (ujian)," kata si mantan striker Jerman.

Dan ujian itu sepertinya tidak mengecewakan, bahkan mendorong pujian dan selamat dari dunia yang sebagian besar dibungkusi pula oleh harapan dan impian untuk mengimitasinya.

"Mereka umumkan, mereka kerjakan, terima masih," kata striker AC Milan asal Swedia, Zlatan Ibrahimovic, yang diamini mantan bintang sepakbola Prancis yang pernah memperkuat Bayern Muenchen, Bixente Lizarazu, "Mereka berhasil; semua orang bisa melihatnya. Mereka tidak ragu."

Untuk itu, penjaga gawang Bayern Manuel Neuer yang sempat bilang "bermain selama 90 menit tanpa penonton itu terasa jauh lebih lama" yakin dunia akan terus berpaling ke Jerman untuk menatap lekat Bundesliga.

Masih banyak kelemahan memang, termasuk beberapa pemain yang lupa mempraktikkan aturan kontak fisik selama pandemi ketika para pemain Hertha Berlin seperti lupa saling berpelukan sampai tiga kali pada setiap dari tiga gol yang mereka ciptakan ke gawang Hoffenheim.

Tapi tak apa-apalah, toh ini baru yang pertama, masih perkenalan. Dan Bundesliga sendiri berjanji terus memperbaiki diri agar tak salah menyampaikan sinyal kepada masyarakat dan otoritas.

"Akhir pekan ini adalah langkah pertama. Semua mata masih terpaku ke sepak bola," kata Neuer.

Dan sepertinya Sabtu 23 Mei nanti ketika dua Berlin bertemu atau duel panas Borussia Moenchengladbach melawan Bayer Leverkusen terjadi, selain empat laga lainnya, dunia akan tetap menatap Bundesliga, termasuk jutaan penggila sepak bola di Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement