REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Seorang anggota Komite Sains Italia, Roberto Vannicelli mengklaim ada kemungkinan untuk memangkas waktu karantina dari 14 hari menjadi empat hari jika ada pemain yang terjangkit Covid-19. Ia beralasan situasi di Italia sudah berangsur normal.
Kompetisi resmi sepak bola Italia kembali bergulir dengan pertandingan semifinal Coppa Italia antara Juventus melawan AC Milan, Sabtu (13/6) dini hari WIB.
Sejauh ini, pemerintah Italia menegaskan jika ada satu pemain terjangkit virus corona, maka seluruh tim diwajibkan melakukan karantina selama 14 hari. Namun menurut Roberto, waktu karantina dapat dipangkas menjadi empat hari saja.
"Solusi yang memungkinkan adalah melakukan tes swab terhadap semua personel di setiap 48 jam sekali," katanya seperti dilansir dari Football Italia, Jumat (12/6). "Dengan cara itu, akan sangat mengurani risiko dan setelahnya akan bisa kita lihat lagi," ujar dia.
Menurut dia, ada kemungkinan bagi satu orang yang sudah sembuh untuk kembali bergabung dengan skuat, meski karantina dua pekan belum terlewati. Jika tes swab dilakukan dalam jangka waktu yang pendek, maka tenaga medis bisa berkonsentrasi kepada orang yang dinyatakan positif Covid-19.
"Semuanya bisa dilihat hanya dalam (karantina) empat hari. Saya harap solusi ini dapat diimplementasikan. Sebab, ada kepercayaan diri untuk memulai kompetisi karena keadaan berangsur normal," ujarnya.
Kendati demikian, Roberto masih pesimistis terkait kemungkinan penonton dapat datang langsung ke stadion dalam waktu dekat.
"Belum ada kemungkinan yang terbuka bagi para fans agar bisa datang ke stadion sebelum musim ini berakhir," katanya. "Mungkin stadion hanya dibuka untuk jumlah penonton yang sangat sedikit. Jika kapasitas stadion 30 ribu, maka maksimal hanya boleh diisi sepertiganya."