REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Mantan penggawa Liverpool, Emile Heskey berpendapat pemuda dapat menjadi pembeda dan meningkatkan eksistensi pesepakbola kulit hitam. Ia mencontohkan sosok pemain Manchester City, Raheem Sterling yang menyuarakan protes terhadap kematian George Floyd, warga negara Amerika Serikat (AS) di tangan anggota polisi setempat.
Heskey yang mencatat 62 penampilan di timnas Inggris itu merasa sempat ada sekat yang membatasi pesepak bola kulit hitam. "Generasi muda tidak ingin menyerah. Mereka terus berjuang dan meruntuhkan pembatas (diskriminasi)," katanya seperti dilansir Sky Sports, Senin (15/6).
Dia melihat ada perubahan karena orang-orang sudah menuntutnya. Generasi saat ini memprotes keadaan 20 tahun lalu yang tidak ada kemajuan hingga saat ini.
"Kita berbicara tentang kesetaraan di saat masih ada sekat yang membatasi kulit hitam. Itulah mengapa klub harus menyuarakan sikapnya, dan kita juga bisa melakukannya. Kita harus membawa perubahan. Sulit rasanya untuk melihat masih banyak kulit hitam (yang didiskriminasi)," kata dia.
Sebelumnya, Sterling meminta media massa di Inggris untuk berkontribusi melawan diskriminasi rasisme di pertandingan sepakbola domestik dan internasional.