REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lewis Hamilton berharap masih bisa membalap di Formula 1 (F1) paling tidak tiga musim lagi saat pandemi Covid-19. Isu ketidakadilan rasial menjadi penggerak dan motivasi juara dunia enam kali itu.
Pembalap Mercedes itu saat ini berusia 35 tahun dan akan habis kontraknya dengan tim pabrikan Jerman akhir tahun ini. Ia mengincar rekor tujuh gelar juara dunia Michael Schumacher dan 91 kemenangannya.
"Soal sejauh mana saya akan lanjut, itu tak terlalu diketahui," kata Hamilton jelang Grand Prix (GP) Britania di Sirkuit Silverstone, Inggris, seperti dikutip Reuters, Kamis (30/7). "Saya bisa bilang lockdown Covid-19, ketika kami mendapati bagian pertama musim ini dibatalkan. Waktu jeda itu menjadi ruang untuk bernafas. Itu memberi saya sedikit energi baru mungkin untuk lanjut lebih jauh."
Hamilton, setelah dua kemenangan dari tiga seri di musim ini, memimpin klasemen pembalap dengan unggul lima poin dari rekan satu timnya, Valtteri Bottas.
"Ada titik di mana fisik dan mental melemah, dan saya tidak tahu kapan itu akan terjadi, tapi saya tidak melihatnya dalam waktu dekat di dua atau tiga tahun berikutnya," kata Hamilton menjelaskan. "Juga ada periode di mana tidak ada pembalap dari latar belakang seperti saya yang muncul saat ini, dan saya sadar itu juga."
Hamilton merupakan satu-satunya pembalap berkulit hitam di grid F1 itu. "Jadi tujuan saya adalah untuk terus tampil sejauh yang saya bisa. Saya melihat diri sendiri bisa melakukan itu untuk setidaknya tiga tahun lagi."