Senin 03 Aug 2020 00:28 WIB

Mikel Arteta Sang Penakluk

Arteta menaklukkan penyakit Covid-19, Liverpool, Manchester City, dan Piala FA.

 Pelatih kepala Arsenal Mikel Arteta mengangkat trofi setelah pertandingan final Piala FA antara Arsenal dan Chelsea di stadion Wembley di London, Inggris, Sabtu, 1 Agustus 2020.
Foto:

Melewati City di semifinal Arsenal dihadapkan kesempatan menduplikasi skenario menjadi juara Piala FA 2017, sebab di final mereka akan berhadapan dengan Chelsea.

Laga itu bagi sebagian kalangan dianggap sebagai panggung inagurasi dua pelatih muda yang bakal menjadi juru taktik kawakan di masa depan. Arteta di Arsenal dan Frank Lampard di Chelsea.

Terlebih lagi, keduanya sama-sama pernah menjuarai Piala FA sebagai kapten tim yang masing-masing mereka kini tangani di masa lalu.

Bahkan ada pendapat bahwa rivalitas keduanya bisa menyerupai rivalitas dua juru taktik tim terpanas di Inggris saat ini, Juergen Klopp dan Pep Guardiola.

Arteta menampik anggapan itu. Menurutnya ia dan Lampard adalah dua pelatih muda yang masih perlu belajar banyak.

"Kami masih muda, belajar memahami lebih jauh posisi kami jadi terlalu cepat membandingkan kami dengan dua manajer yang kalian sebut," kata Arteta merespons pertanyaan wartawan dalam jumpa pers pralaga.

Ketika peluit tanda laga usai berbunyi di Wembley 1 Agustus, Arsenal-nya Arteta unggul 2-1 atas Chelsea disokong dua gol Aubameyang yang membalikkan keadaan setelah sempat tertinggal akibat gol cepat Christian Pulisic.

Tepat 226 hari setelah ditunjuk jadi manajer Arsenal, Arteta sudah berhasil mempersembahkan satu trofi untuk The Gunners. Jika Anda mengurangi jumlah hari yang dihabiskan dalam masa penangguhan kompetisi karena pandemi, angkanya tentu jauh lebih gemilang bagi Arteta.

"Ini permulaan bagus!" kata Arteta mengomentari keberhasilannya mengantarkan Arsenal menjuarai Piala FA.

Keberhasilanitu menjadikan Arteta sebagai orang ke-18 yang pernah menjuarai Piala FA baik sebagai pemain maupun pelatih, setelah meraih trofi itu pada 2013/14 dan 2014/15 .

Di Arsenal sendiri ia jadi orang kedua yang mencatatkan raihan tersebut setelah George Graham yang juara sebagai pemain pada 1970/71 dan pelatih pada 1992/93.

Kendati berhasil menaklukkan Piala FA, Arteta masih punya misi lain yang ingin ia taklukkan yakni mengembalikan mentalitas juara di Arsenal, klub yang ia bela selama lima musim terakhir kariernya sebagai pesepak bola profesional.

"Saya paham tantangan yang saya hadapi sejak memutuskan menangani tim ini dan ekspektasi yang menyertai sebab sejarah klub ini begitu luar biasa," kata Arteta.

"Tapi saya cuma punya satu misi sejak datang, yakni membuat para pemain dan staf percaya bahwa kami bisa sukses. Kami harus mengubah semangat dan mentalitas itu," ujarnya.

Sepanjang 226 hari dari 3,5 tahun kontrak Arteta di Arsenal sudah dilewati, tentu ia masih punya pekerjaan besar di hadapannya.

Covid-19, Liverpool, Manchester City, dan Piala FA. Keempatnya punya kesamaan di tahun 2020, yakni ditaklukkan oleh seorang pelatih muda berusia 38 tahun bernama Mikel Arteta. Mikel Arteta sang penakluk.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement