REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- London Marathon 2020 akan terasa sangat istimewa karena hanya diperuntukkan bagi atlet-atlet elite. Perlombaan ini digelar di kawasan khusus guna mencegah penyebaran Covid-19, kata penyelenggara seperti dikutip AFP, Jumat (7/8).
"London Marathon tahun ini hanya diikuti oleh atlet-atlet elite, baik laki-laki, perempuan maupun yang berkursi roda. Lomba marathon ini akan digelar di St James Park secara tertutup dengan protokol kesehatan dan keamanan yang super ketat," kata penyelenggara.
Di antara atlet elite yang akan mengikuti ajang balap lari tersebut adalah Eliud Kipchoge dari Kenya dan Kenenisa Bekele asal Ethiopia. Hasil yang diperoleh para pelari jarak jauh pada ajang London Marathon itu nantinya akan diperhitungkan dalam kualifikasi Olimpiade Tokyo.
Awalnya, London Marathon tahun ini dijadwalkan April, tetapi pandemi virus corona membuat lomba lari diundur menjadi 4 Oktober 2020.
Karena masih dalam masa pandemi Covid-19, sejumlah larangan akan diberlakukan selama London Marathon 2020, di antaranya tidak boleh ada penonton.
"Sedih rasanya kami harus memberikan pengumuman seperti ini. Tapi inilah keputusannya," kata Direktur Acara Hugh Brasher.
Tahun lalu, London Marathon diikuti oleh sekitar 43.000 pelari dari seluruh dunia. London Marathon termasuk satu dari enam seri maraton dunia, selain Berlin, Tokyo, Boston, New York dan Chicago.