Selasa 27 Oct 2020 19:58 WIB

Liverpool Seharusnya Datangkan Zaha Ketimbang Diogo Jota

Liverpool semestinya membeli pemain yang lebih berpengalaman.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Endro Yuwanto
Pemain Crystal Palace, Wilfried Zaha.
Foto: AP/Alastair Grant
Pemain Crystal Palace, Wilfried Zaha.

REPUBLIKA.CO.ID, MERSEYSIDE -- Juara bertahan Liga Primer Inggris, Liverpool, disebut melakukan blunder dengan mendatangkan Diogo Jota pada jendela transfer musim panas kemarin. Seharusnya, tim berjuluk the Reds lebih memilih mendatangkan Wilfried Zaha.

"Saya terkejut Liverpool tidak mengikutinya tetapi kemudian mereka memilih Jota dan mendapatkannya seharga 40 juta pounds, pemain yang lebih muda yang telah turun tangan," kata pakar sepak bola Inggris, Tony Cascarino, kepada Talksport, Selasa (27/10).

Liverpool melakukan renovasi dalam barisan penyerang untuk mengarungi kampanye 2020/2021. The Reds mendatangkan Diogo Jota dari Wolverhampton Wanderers.

Berkostum Merseyside Merah, Jota telah membuat awal yang fantastis di Stadion Anfield. Ia mencetak dua gol untuk tim besutan Juergen Klopp, dengan satu gol krusial dalam kemenangan 2-1 melawan Sheffield United.

Akan tetapi, Cascarino memiliki pandangan berbeda terkait kebijakan Liverpool dalam mendatangkan Jota. Dirinya mengatakan the Anfield Gank seharusnya lebih memilih untuk merekrut eks penyerang sayap Manchester United tersebut. "Saya tidak pernah mempertanyakan kemampuan Zaha. Dia pesepak bola yang luar biasa. Hanya saja saya menilai ia kerap terpinggirkan saat pasar transfer dibuka," sambung dia.

Cascarino memuji Zaha, pemain berusia 27 tahun, itu setelah membawa Crystal Palace menang 2-1 atas Fulham pada akhir pekan kemarin.

Pemain Pantai Gading itu memberikan umpan kepada Jairo Riedewald di babak pertama sebelum mencetak gol sendiri. Palace saat ini berada di peringkat delapan klasemen Liga Primer Inggris dengan catatan tiga kemenangan, satu imbang, dan dua kekalahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement