Jumat 27 Nov 2020 14:24 WIB

MU Dapat Serangan Siber, Pemerintah Inggris Turun Tangan

MU mengabarkan sistem komputer mereka diretas pada 20 November lalu.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Markas Manchester United, Old Trafford.
Foto: Twitter/Manchester United
Markas Manchester United, Old Trafford.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pemerintah Inggris melalui Badan Keamanan Siber Nasional (NSCC) turun tangan membantu Manchester United (MU) mengatasi serangan siber yang mengganggu sistem komputer klub, akhir bulan ini.

MU mengabarkan sistem komputer mereka diretas pada 20 November lalu. Namun, tidak ada data personal penggemar dan pelanggan yang hilang. 

Pada Kamis (26/11) malam waktu setempat, seorang staf klub masih tidak bisa membuka akun email dan beberapa fungsi dari sistem komputer tidak bekerja. 

"NSCC peduli terhadap serangan yang menimpa MU. Kami bekerja dengan para kolega untuk mengendalikan hal ini," kata seorang juru bicara NSCS, seperti dikutip dari Sky Sports, Jumat (27/11). 

MU memastikan seluruh data penggemar masih aman dalam pengawasan manajemen klub. "Berdasarkan serangan siber terhadap klub, tim IT kami dan ahli lain sudah mengamankan jaringan dan melakukan investigasi," bunyi pernyataan resmi klub. 

Kendati demikian, pihak MU enggan mengungkapkan pelaku serangan siber tersebut. Di satu sisi, mereka mengakui hal tersebut memengaruhi kinerja para staf. 

"Serangan ini sangat mengganggu, tapi bisa kami pastikan tidak ada data yang bocor. Sistem yang ada di Old Trafford tetap aman dan pertandingan bisa berjalan normal," lanjut mereka. 

Sebelumnya, manajemen MU sudah menghubungi Komisi Informasi Inggris untuk melaporkan kejadian tersebut. Namun jika ada data yang bocor, pihak MU terancam akan mendapat sanksi denda karena lalai dalam keamanan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement