Seperti halnya De Gea, ada nada kekecewaan dari pernyataan pelatih Ole Gunnar Solskjaer, pasca-laga tersebut, terutama dalam kemampuan anak-anak asuhnya memaksimalkan peluang di depan mulut gawang lawan. Namun, pelatih asal Norwegia itu tetap mengambil sisi positif dari performa anak-anak asuhnya di laga ini. Kinerja Harry Maguire dkk dinilai jauh lebih baik ketimbang saat dibekap secara memalukan oleh the Blades.
Mantan pelatih Cardiff City itu menyoroti soal peningkatan kinerja pertahanan United. Keberhasilan menjaga gawangnya tidak kebobolan di laga ini, ujar Solskjaer, dapat menjadi fondasi pada paruh kedua Liga Primer musim ini, terutama dalam upaya Iblis Merah untuk terus bersaing secara langsung dalam perburuan gelar. Untuk pertama kalinya dalam dua laga terakhir di pentas Liga Primer, United berhasil mencatatkan clean sheet.
''Anda dapat melihat, saat menghadapi Arsenal, Chelsea, Liverpool, dan Manchester City, kami bertahan dengan cukup baik dan tidak menghadapi banyak ancaman. Ini menjadi fondasi yang kuat. Di sisi lain, kami harus memperbaiki ketajaman di lini depan. Kini, kami akan menatap laga tengah pekan ini dengan target membenahi aspek tersebut,'' kata Solskjaer seperti dilansir BBC, Ahad (31/1).
MU memang tidak memiliki banyak waktu untuk bisa segera membenahi sektor penyerangan. Pasalnya, Iblis Merah sudah ditunggu Southampton pada pekan ke-22 Liga Primer, Rabu (3/2) dini hari WIB. Laga ini dapat menjadi kesempatan United untuk bisa kembali ke jalur kemenangan. Terlebih, United tercatat tidak pernah kalah dari 10 laga terakhir kontra the Saints di semua ajang.
MU telah tertinggal empat poin dari Manchester City, yang memetik kemenangan 1-0 atas Sheffield United, Sabtu (30/1) malam WIB. Selain telah unggul empat poin, dengan torehan 44 poin dari 20 laga, atas rival sekotanya tersebut, the Citizen juga masih mengantongi satu laga tunda. Ini menjadi keuntungan terbesar the Citizens dalam mempertahankan posisi teratas klasemen sementara.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
