Sekitar 33 menit kemudian, the Gunners menyamakan kedududukan. Berawal dari tendangan bebas, David Luiz menyambar bola yang datang dengan sundulan, menembus gawang the Foxes.
Setelahnya tim tamu berbalik unggul pada injury time babak pertama. Penalti Alexandre Lacazette tak mampu ditepis Kasper Schmeichel.
Usai turun minum, Arsenal memperlebar jarak. Sepakan jarak dekat Nicolas Pepe cukup membuat skuat gudang peluru lebih nyaman mengendalikan permainan.
"Saya pikir kami terlihat datar, statis, terutama di paruh pertama," ujar Rodgers.
Menurutnya, kinerja Leicester sedikit membaik pada babak kedua. Penggawa the Foxes, Kelechi Iheanacho memiliki peluang memperkecil ketertinggalan.
Masih ada beberapa menit tersisa. Andai aksi Iheanacho berbuah gol, tentu saja menghidupkan harapan tuan rumah.
"Tetapi secara keseluruhan, kami tidak pantas memenangkan pertandingan," tutur Rodgers.