'Jika Anda melihat profitabilitas Liverpool di bawah FSG, mereka bertujuan mencapai titik impas per hari dan keuntungan dari penjualan pemain. Keuntungan itu dihabiskan untuk berbelanja pemain. Uang hasil penjualan Coutinho digunakan dengan begitu baik,'' tutur Maguire seperti dilansir Liverpool Echo, Kamis (11/3).
Maguire pun menilai, prinsip kehatian-hatian ini agaknya bakal tetap diterapkan FSG pada jendela transfer musim panas mendatang. Alhasil, cukup sulit buat para fan Liverpool untuk bisa berharap kedatangan pemain bintang dengan nilai transfer selangit di skuat The Reds pada musim depan.
''Bursa transfer masih akan berjalan dengan lambat. Saya kira, FSG akan tetap berhati-hati dalam mengeluarkan dana transfer pemain. Hal ini tentu berpotensi membuat para fans frustrasi. FSG begitu teliti dalam mengeluarkan dana. Mereka tidak keberatan untuk menghabiskan dana besar, tapi sebelumnya, mereka terlebih dulu harus menyelesaikan sejumlah pekerjaan rumah,'' kata Maguire.
Pekerjaan rumah ini, lanjut Maguire, termasuk soal potensi kerugian yang dialami Liverpool terkait larangan hadinya penonton di Stadion Anfield pada sepanjang musim ini. Belum lagi dengan potensi kerugian dari batalnya kesepakatan-kesepakatan komersil akibat pandemi Covid-19.