Jumat 12 Mar 2021 10:12 WIB
Liga Europa

Bek Roma Ini Nyaris Cedera Saat Jumpa Donetsk

Mancini sempat tertatih-tatih pada babak pertama.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Muhammad Akbar
Romas Gianluca Mancini (Kiri) merayakan bersama rekan setimnya Chris Smalling (kanan) setelah mencetak gol 2-0 dalam pertandingan sepak bola Serie A antara AS Roma dan Brescia Calcio di stadion Olimpico di Roma, Italia, 24 November 2019.
Foto: EPA-EFE/RICCARDO ANTIMIANI
Romas Gianluca Mancini (Kiri) merayakan bersama rekan setimnya Chris Smalling (kanan) setelah mencetak gol 2-0 dalam pertandingan sepak bola Serie A antara AS Roma dan Brescia Calcio di stadion Olimpico di Roma, Italia, 24 November 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Gianluca Mancini menunjukkan progres positif saat berperan sebagai bek tengah di AS Roma. Badai cedera di timnya, mengharuskan ia lebih fokus di lini tersebut.

Termasuk pada leg pertama babak 16 besar antara Roma vs Shakhtar Donetsk. Dalam duel di Stadion Olimpico, Jumat (12/3) dini hari WIB, eks penggawa Atalanta itu berdampingan dengan Bryan Cristante, dan Marash Kumbulla di sektor palang pintu I Lupi.

Mancini sempat tertatih-tatih pada babak pertama. Namun yang bersangkutan tetap bisa mentas selama 90 menit.

Pesepakbola yang bulan depan berusia 25 tahun ini bahkan turut mencetak gol. Timnya, unggul tiga gol tanpa balas.

"Saya memang merasakan sakit, tetapi untungnya tidak terlalu buruk," kata Mancini kepada Sky, dikutip dari Football Italia.

Dalam laga tadi, Lorenzo Pellegrini membuka keunggulan Roma pada menit ke-23. Usai mendapatkan umpan terobosan Pedro Rodriguez, sang kapten berhasil menaklukkan kiper tim tamu, Anatolii Trubin.

Skor 1-0 bertahan hingga jeda. Usai turun minum, La Magica menggandakan keunggulan.

Ada tambahan dua gol dari kubu tuan rumah. Masing-masing lewat sepakan cungkil Stephan El Shaarawy pada menit ke-73. Serta tandukan Gianluca Mancini, sekitar empat menit kemudian.

Secara personal, Mancini merasa telah lebih berkembang. Kendati ia masih harus belajar di berbagai area.

"Saya merasa telah menjadi bek yang lebih baik dalam setahun terakhir. Saya mengumpulkan pengalaman," ujarnya.

Di level tim, ia melihat La Magica kurang trengginas di Serie A. Ketika terlibat bigmatch, rival sekota Lazio itu nyaris selalu kalah.

Berbeda dengan kondisi di Eropa. Roma sudah mengoleksi tujuh kemenangan dalam sembilan pertandingan terakhir di pentas benua biru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement