Senin 01 Nov 2021 16:44 WIB

Erick Herlangga tak Menyangka Louvre Diterima Berlaga di ABL

Denny Sumargo jadi presiden klub Louvre, kompetisi bergulir Juli 2022.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pebasket Louvre Surabaya Martavious Tarell Irving (merah) saat berlaga di kompetisi IBL.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pebasket Louvre Surabaya Martavious Tarell Irving (merah) saat berlaga di kompetisi IBL.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ASEAN Basketball League (ABL), kompetisi antarklub regional Asia Tenggara dan Taiwan mengumumkan salah satu kontestan pada kompetisi tahun depan. Tim tersebut adalah Louvre Basketball Team dari Indonesia. Louvre meneruskan jejak Indonesia Warriors dan CLS Knights yang pernah berlaga di kompetisi ABL dan menjadi juara. 

General Manager Louvre Basketball Team Erick Herlangga tidak menyangka kalau timnya diterima menjadi salah satu peserta ASEAN Basketball League (ABL). "Kaget juga begitu membaca pengumuman dari ABL kalau kami diterima menjadi salah satu peserta liga tingkat Asia Tenggara ini," kata dia ketika dihubungi Republika.co.id, Senin (1/11). 

Baca Juga

Proses pengajuan Louvre menjadi peserta sudah dimulai sejak Juli tahun lalu. Karena sudah lama, ia mengaku tidak menyangka Louvre akhirnya bisa diterima dan akan ikut liga ABL.

"Saat ini sudah ada 10 tim, nantinya akan ditutup menjadi 12 tim. Louvre satu-satunya klub wakil Indonesia di ABL tahun depan yang rencananya digelar bulan Juli atau setelah SEA Games," kata Erick.

Erick menjelaskan, setelah ABL mengumumkan Louvre diterima menjadi peserta, manajemen langsung bergerak mencari pelatih. "Besok (Selasa 2/11) akan kita umumkan siapa pelatihnya. Nanti pelatih yang akan mengajukan kebutuhan pemain seperti apa," kata dia.

Louvre juga lebih optimistis menatap ABL musim depan karena mendapat tambahan dua personel di manajemen, yakni Denny Sumargo sebagai presiden klub dan Chandra Putra Negara sebagai chairman.

"Saya yakin dengan tambahan dua orang hebat tersebut Louvre akan lebih baik, termasuk masalah finansialnya. Denny Sumargo sebagai orang basket pasti lebih tahu apa yang dilakukan untuk membesarkan klub. Sedangkan Chandra akan mengembangkan dari sisi digital. Saya lebih fokus urusan operasional," kata Erick. 

Meskipun sebagai pendatang baru, tim yang nantinya bermarkas di Surabaya ini membidik posisi empat besar. "Pada musim pertama, Louvre membidik target bisa di empat besar. Tentu saja ini hal yang tak mudah, tapi kami akan bekerja mewujudkannya," kata dia.

Masalah pemain Erick masih enggan berkomentar banyak. Untuk pemain, ia mengatakan manajemen akan menunggu kebutuhan pelatih. Saat ini, kata dia, aturan ABL membolehkan memakai tiga emain asing.

"Belum tahu apakah berubah aturan musim depan. Untuk pemain lokal kita lihat saja nanti," kata Erick.  

Louvre dibentuk pada musim 2020 dan berlaga di kompetisi IBL. Karena krisis akibat pandemi, Louvre bergabung dengan Dewa United pada kompetisi IBL 2021. Setelah kompetisi selesai, manajemen Louvre berpisah dengan Dewa United, yang kini memiliki penuh hak berlaga di kompetisi IBL.

Erick mencoba mengajukan izin baru agar Louvre bisa berlaga di IBL 2022, tapi tidak diterima. Namun pengajuan untuk menjadi peserta ABL ternyata diterima.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement