Senin 08 Nov 2021 07:44 WIB

Petarung Muslim Pertahankan Gelar, Covington tak Akui Kalah

Kamaru Usman sukses mempertahankan gelar juara dunia UFC kelas welter.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Endro Yuwanto
Kamaru Usman (kanan) melakukan pukulan melawan Colby Covington dalam pertarungan kejuaraan bela diri campuran kelas welter di UFC 268, Ahad, 7 November 2021, di New York, Amerika Serikat.
Foto: AP/Corey Sipkin
Kamaru Usman (kanan) melakukan pukulan melawan Colby Covington dalam pertarungan kejuaraan bela diri campuran kelas welter di UFC 268, Ahad, 7 November 2021, di New York, Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kamaru Usman sukses mempertahankan gelar juara dunia kelas welter. Melalui pertarungan sengit, ia akhirnya mampu mengalahkan petarung tuan rumah Colby Covington di laga Ultimate Fighting Championship (UFC) 268 di Madison Square Garden, New York, Amerika Serikat, Ahad (7/11).

Usman menang dengan skor 48-47, 48-47, dan 49-46. Duel rematch ini berlangsung sengit.

Pukulan masing-masing petarung sama-sama menghujam wajah lawan. Pertarungan sengit sudah tercipta sejak ronde pertama.

Pada ronde kedua Usman mendapatkan momentum menekan mental Covington. Dua pukulan petarung usia 34 tahun itu membuat Covington terjatuh. Covington membalasnya pada ronde kedua dengan membuat Usman terjatuh.

Covington mendapatkan momentum dengan menyerang pada ronde keempat. Bahkan pukulannya jelang bel berbunyi sempat membuat Usman goyah.

Pada ronde kelima, pertarungan semakin panas karena kedua petarung sama-sama bercucuran darah. Setelah melalui pertarungan sengit, Usman akhirnya dinyatakan menjadi pemenang.

Pertarungan ini salah satu yang dinantikan oleh penggemar UFC mengingat rivalitas keduanya. Pada UFC 245, 14 Desember 2019, Cavington juga memberikan perlawanan hebat sebelum kalah KO dari Usman.

Usman mengakui untuk mengalahkan Covington tak mudah. Covington memberikan perlawanan yang sangat kuat. Pria Muslim asal Nigeria itu menegaskan, Covington merupakan petarung keras dan tangguh.

Baca juga : Riset: Muslim Amerika Lebih Dermawan dari Non-Muslim

Pernyataan Usman bukan isapan jempol. Ia merujuk kepada pertarungan yang diwarnai dengan cucuran darah dari kedua petarung.

Usman mengungkapkan, dirinya mencoba lebih agresif untuk menjatuhkan Covington. Namun agar berhasil, pendekatan harus dilakukan secara taktik. Sebab, sebelum pertarungan ia mengakui Covington adalah lawan tangguh dan paling tak disukai di antara petarung lain.

"Dia tangguh, sangat tangguh. Saya ingin menjadi gila dan mengeluarkannya dari sana. Tapi bukan itu yang terbaik untuk dilakukan," kata Usman menegaskan usai pertarungan dilansir dari ESPN.

Perkataan kasar Covington jelang pertarungan memang membuat Usman sempat panas. Termasuk komentar terhadap ayah Usman yang berurusan dengan narkoba.

Covington tampaknya masih belum terlalu mengakui keunggulan Usman. Petarung usia 33 tahun ini bahkan mengaku pertarungannya baru permulaan.

"Anda belum melihat yang terbaik dari Colby 'Chaos' Covington," tegas Covington.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement