Paulo Fonseca
Setelah hampir bergabung ke Tottenham Hotspur musim panas lalu, ia disebut berambisi melatih klub Inggris. Karier Fonseca moncer bersama Shakhtar Donetsk, yang membuatnya ditarik oleh Roma untuk berkarier di Italia. Namun perjalanan di Italia tak berjalan baik dengan Roma. Fonseca mempertahankan gaya permainannya yang agresif, dan bakal disenangi oleh fan Villa.
Rudi Garcia
Setelah memenangkan liga dan Piala Prancis bersama Lille pada 2011, Garcia memang belum mencapai level yang sama. Namun koleksi trofinya tidak boleh dikesampingkan. Ia memimpin Marseille ke final Liga Europa pada 2018, saat dikalahkan Atletico Madrid 3-0. Marseille juga menyingkirkan Manchester City dari Liga Champions pada 2020 di babak perempat final, sebelum kalah dari Bayern Muenchen di semifinal. Garcia sempat dikaitkan dengan dua pekerjaan berbeda di Liga Inggris selama beberapa bulan terakhir. Namun peluangnya untuk merapat ke Villa Park juga cukup besar.
Andre Villas-Boas
Setelah tidak melatih Liga Inggris sejak 2013, Villas-Boas menghabiskan delapan tahun terakhir untuk mendapatkan lebih banyak pengalaman, tidak hanya di seluruh Eropa tapi juga dunia. Pada satu titik, AVB adalah salah satu manajer masa depan yang paling mengesankan, meski pernah didepak oleh Chelsea secara kasar. Padahal AVB telah berkontribusi membawa Chelsea menjuarai Piala FA pada 2011/12 dan Liga Inggris pada 2014/15.
Lucien Favre
Favre saat ini melatih Borussia Dortmund. Favre telah melatih beberapa talenta muda berbakat, seperti Erling Haaland dan Jadon Sancho. Favre juga memiliki pengalaman bergabung dengan klub di zona degradasi, dan membawa mereka ke tempat aman. Meskipun Villa tidak dalam situasi yang buruk, dia tahu apa yang diperlukan untuk bekerja di lingkungan yang penuh tekanan. Favre hampir bergabung dengan Crystal Palace musim panas lalu, tapi dia menolaknya.