Rashid kemudian pindah ke salah satu klub terbaik di Arab, sebelum akhirnya mencoba peruntungan dengan bermain di klub asal Indonesia, Persib Bandung.
"Berkarier di Arab Saudi membantu saya mengembangkan permainan saya dengan pesat," kata Rashid.
Di sisi lain, bagi Rashid menahan imbang Arab Saudi 1-1 memberikan motivasi bagi timnas Palestina setelah kalah 0-4 dari Maroko di laga perdana. Sayangnya, hasil imbang tidak akan banyak membantu Palestina untuk lolos dari babak penyisihan Grup C.
"Sebenarnya mengalahkan Arab Saudi sangat penting bagi kami karena kami ingin membalikkan keadaan setelah kalah dari Maroko. Tapi banyak hal tidak berjalan sesuai keinginan, dengan berbagai kesalahan yang membuat kami telat bangkit," kata Rashid.
Atas hasil tersebut pun Palestina berada di posisi empat klasemen Grup C. Dengan satu poin, Palestina akan sangat kesulitan untuk lolos mengingat laga terakhir adalah bertemu Yordania, tim yang telah menang satu kali dan kalah satu kali.
"Semua sangat menantikan laga ini. Di luar apa yang terjadi dalam laga kontra Arab Saudi, melawan Yordania akan menjadi sesuatu yang sangat sulit bagi kami," jelas Rashid. "Laga ini akan menjadi seperti final dan kami akan bertanding dengan baik. Ini seperti laga hidup dan mati. Kami ingin menang dan melanjutkan turnamen ini."
Ikuti Whatsapp Channel Republika
