Sabtu 25 Dec 2021 13:12 WIB

Gianluigi Buffon Ingin Berpetualang di Liga Meksiko atau Amerika Serikat

Sejauh ini Buffon belum berniat gantung sepatu atau gantung sarung kiper.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Endro Yuwanto
Kiper Legendaris Italia, Gianluigi Buffon, belum berniat pensiun dari lapangan hijau. Buffon ingin berpetualang ke Liga Meksiko atau Amerika Serikat.
Foto: Fabio Ferrari / LaPresse via AP
Kiper Legendaris Italia, Gianluigi Buffon, belum berniat pensiun dari lapangan hijau. Buffon ingin berpetualang ke Liga Meksiko atau Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, PARMA -- Kiper legendaris Italia, Gianluigi Buffon, akan berusia 44 tahun pada Januari 2022. Cukup senior untuk seseorang yang masih aktif bermain.

Saat ini Buffon memperkuat Parma Calcio. Ia berpetualang di Serie B Liga Italia bersama Gialoblu. Pertanyaannya, kapan Buffon berniat gantung sepatu atau gantung sarung kiper?

Baca Juga

Rupanya, yang bersangkutan belum memikirkan hal itu. Setidaknya dalam waktu dekat. Ia bahkan masih ingin mencoba kompetisi di negara lain.

"Saya ingin bermain di Meksiko atau Amerika Serikat," kata Buffon kepada TUDN dikutip dari Football Italia, Sabtu (25/12).

Meski demikian, sang portiere masih fokus pada apa yang sedang dijalani. Andai pensiun nanti, apa yang akan dilakukan legenda hidup Juventus dan Gli Azzurri itu? Ia belum memiliki bayangan akan hal tersebut.

Buffon meraih sejumlah gelar bergengsi dalam perjalanan kariernya. Termasuk trofi Piala Dunia 2006 bersama timnas Italia. Ia juga berprestasi saat membela Juve.

Ia mengoleksi 10 trofi scudetto Serie A dalam balutan kostum Bianconeri. Sayangnya, sosok yang juga pernah membela Paris Saint-Germain itu belum sempat mengangkat makhkota Liga Champions.

Buffon bukannya tanpa peluang. Ia sudah membawa si Nyonya Tua ke tiga final kompetisi terelite Benua Biru. Tepatnya pada musim 2002/2003, 2014/2015, dan 2016/2017. Semuanya berujung kegagalan.

"Mungkin jika saya sudah memenangkan trofi Liga Champions (UCL), saya sudah pensiun," ujar Buffon.

Buffon menyinggung dampak positif dari kegagalannya meraih gelar UCL. Dengan begitu, ia masih memiliki rasa lapar untuk berlaga di lapangan hijau.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement