REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua pertandingan Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2022 seri kedua yang dijadwalkan berlangsung di C-Tra Arena, Bandung, Jawa Barat, Ahad (30/1/2022, terpaksa ditunda karena sejumlah personel tim peserta terpapar COVID-19.
Pertandingan tersebut, yakni antara Indonesia Patriots melawan NSH Mountain Gold Timika dan Satya Wacana Salatiga versus Pelita Jaya Bakrie Jakarta.
Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah mengatakan sejumlah pemain serta ofisial dari Indonesia Patriots dan Pelita Jaya terkonfirmasi positif mengidap virus corona.
Dari Indonesia Patriots, sedikitnya ada delapan pemain yang terkonfirmasi positif COVID-19. Namun satu di antaranya, yakni Serigne Modou Kane setelah menjalani tes ulang telah dinyatakan negatif. Sehingga saat ini ada tujuh nama yang terpapar virus corona.
Empat di antaranya adalah pemain, yakni Ali Bagir Wayarabi Alhadar, AA Gede Bagus, Victory Lobbu dan Aldy Izzatur Rahman. Sementara sisanya adalah ofisial meliputi asisten pelatih Ricky Gunawan, manajer tim Jamin Matotorandan Renny Dwi Chandrawati.
"Sedangkan dari Pelita Jaya ada dua nama yang terkonfirmasi COVID-19, yaitu Govinda Julian Saputra dan Fernando Fransco Manansang," ujar Junas dalam konferensi pers virtual.
Dengan tertundanya dua laga hari ini, secara keseluruhan IBL telah menunda tiga pertandingan. Sebelumnya pada Sabtu (29/1), laga antara Satria Muda Pertamina Jakarta versus Evos Thunder Bogor juga tak terselenggara sesuai jadwal setelah pebasket Arief Febri dari Satria Muda terpapar virus corona.
Meski sejumlah kasus COVID-19 terjadi, Junas mengatakan kompetisi IBL 2022 akan terus bergulir sesuai dengan prosedur yang berlaku.
"Kami akan melihat per kasusnya. Tentunya akan ada kebijakan menyeluruh, ada juga kebijakan yang menyesuaikan kondisi tim. Kami juga harus siap dengan alternatif lainnya. Kami akan selalu menginformasikan kabar terbaru dan semoga IBL musim 2022 tetap berjalan sesuai dengan rencana," ujar Junas.
"Kita semua tidak boleh lengah dan terus menjaga protokol kesehatan. Kami akan melaporkan setiap ada kasus karena ini merupakan komitmen kami untuk transparan dan karena ini juga menyangkut kepentingan bersama," tambahnya.
Penyelenggaraan kompetisi bola basket paling bergengsi di Indonesia ini menerapkan sistem gelembung atau bubble. Setiap tim peserta yang akan melakoni pertandingan wajib menjalani serangkaian prosedur, seperti tes PCR.
Adapun terkait pertandingan yang tertunda, Junas mengatakan pihaknya akan menjadwal ulang.
"Kami akan melihat situasi selanjutnya. Memang sejak awal kami sudah menyiapkan segala sesuatunya jika ada pertandingan yang tertunda," pungkas Junas.