REPUBLIKA.CO.ID, LONATO – Pegokart muda Indonesia, Qarrar Firhand, menunjukkan grafik meningkat di setiap seri demi seri balapan yang diikutinya di Italia. Penampilan menawan ditunjukkan lagi oleh bocah kelahiran Jakarta, 7 Januari 2011 ini di ajang Rok Cup Super Final, di South Garda Karting Circuit, di Lonato, Italia, akhir pekan kemarin.
Putra pasangan Firhand Ali dan Aimaa Fatima ini tampil cemerlang sepanjang 12 lap dan menutup sesi final kelas Mini Rok dengan menyabet posisi podium kelima. Qarrar yang akrab disapa Al ini pun berhak naik podium kelima. “Al senang bisa naik podium,” tutur Al yang sudah hampir setahun menuntut ilmu di Internasional School Brescia (ISB) di Brescia, Italia.
Berbeda dari dua penampilannya di dua pekan sebelumnya pada Auttuno Finale, 8-9 Oktober dan Rok Cup Trophy, 15-16 Oktober lalu, di seri bergengsi Rok Cup Super Final, Qarrar lebih percaya diri.
Apalagi, ia didukung oleh tim paten LA Motorsport milik Luca Nordhera, sang ayah Firhand Ali juga sudah mendampinginya sejak awal Oktober, pamannya, Zahir Ali juga ikut hadir memberikan semangat. Selain Head Mechanic Rolland Chong dan Direktur Teknis, Faris Lutfi, ada juga dua sosok yang ikut andil membangun mental dan karakter Qarrar, yakni Ricardo Paterni dan Lorenzo. Ricardo adalah seorang talent manager dan Dosen psikologi di Universitas Pisa, Italia.
Secara mental, Qarrar mengalami kemajuan lewat Ricardo dan Lorenzo yang kerap hadir di setiap seri balapan yang diikutinya. Qarrar yang didukung Telkomsel, Pertamina dan Bank BJB ini memulai seri Rok Cup Final ini dengan catatan cukup baik. Di heat 1 ia finis posisi 3, heat 2 ia menempati posisi 2, berlanjut di heat 3 juga tetap di posisi kedua dan menutup heat 4 di posisi 4.
Dengan hasil itu di kelas Mini yang menghadirkan total 98 pembalap dari 28 negara, Al pun tampil di Final A yang terdiri dari 36 peserta terbaik. Ia start dari posisi 7 dan mampu melewati dua lawannya sehingga finis di posisi 5 dengan catatan waktu 11.06.748 sepanjang 12 lap.
Menurut Ricardo, Qarrar punya bakat dan balap adalah passion-nya. “Ia sudah punya semua, Ia pembalap cerdas. Tinggal bagaimana mengasahnya dengan tekun,” tutur Ricardo yang menyatakan Qarrar sebagai pembalap bermasa depan cerah.