Selasa 17 Jan 2023 19:00 WIB

Mengenal Laila Ali, Anak Perempuan Muhammad Ali yang tak Mau Menerima Islam

Laila Ali, adalah salah satu petinju terbaik sepanjang masa karena tak pernah kalah.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Mantan juara dunia tinju wanita, tak terkalahkan sepanjang kariernya, Laila Ali. Laila adalah putri dari legenda Muhammad Ali. Foto diambil pada 2005.
Foto: EPA/PEER GRIMM
Mantan juara dunia tinju wanita, tak terkalahkan sepanjang kariernya, Laila Ali. Laila adalah putri dari legenda Muhammad Ali. Foto diambil pada 2005.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Buah tak akan jatuh jauh dari pohonnya. Pepatah itu mungkin cocok untuk sosok Laila Ali seorang petinju wanita yang mencatatkan rekor tak pernah kalah sejak mulai menjadi petinju profesional hingga pensiun. Laila bertarung di arena tinju profesional sejak 1999 hingga 2007. Ia telah sukses mengalungkan sabuk kelas menengah WBC, IBA, WIBA dan IWBF.

Kehebatan Laila Ali mungkin adalah turunan yang mengalir dari ayahnya yang menjadi seorang legenda tinju kelas berat, Muhammad Ali. Laila merupakan anak Muhammad Ali yang lahir dari istri ketiganya Veronoca Porche Ali dan merupakan anak kedelapan dari sembilan bersaudara.

Baca Juga

Laila memulai tinju sejak usia 18 tahun. Namun ketika ayahnya Muhammad Ali awalnya tak senang mengetahui anaknya itu akan mengikuti jejaknya. Pasalnya, Muhammad Ali yang sudah memahami bagaimana kejamnya arena tinju tak ingin anaknya masuk ke ring berbahaya itu. Tetapi Laila tepat bulat dengan tekadnya menjadi petinju wanita profesional.

Pertarungan pertamanya terjadi 8 Oktober 1999 melawan April Fowler di Turing Stone Resort &  Casino di Verona, New York. Ia sukses memenangkan pertarungan tersebut. 

Salah satu pertarungan terhebatnya terjadi pada 8 Juni 2001 ketika bertemu dengan putri mantan rival ayahnya George Foreman, Joe Frazier. Laila juga mengikuti jejak Muhammad Ali yang memenangkan pertarungan.

Ia sempat istirahat selama satu tahun, ia kembali bertarung pada 7 Juni 2002 dan mengalahkan Shirville Williams. Laila memenangkan gelar IBA pada saat mengalahkan Suzette Taylor pada 17 Agustus 2002 di Las Vegas.

Di luar ring tinju, Laila juga mewarisi warisan ayahnya yang peduli kepada isu-isu sosial dan diskriminasi. Pada acara penghargaan Yayasan Olahraga Wanita, ia mengapresiasi para atlet yang bersuara lantang tentang isu-isu sosial.

“Saya pikir semua orang harus mengambil sikap. Apakah mereka seorang atlet atau bukan atau selebriti atau bukan. Suara kita, secara kolektif, adalah apa yang akan membuat perbedaan,” kata Laila kepada AP.

Namun, soal kehidupan pribadi, khususnya agama, Laila enggan mengikuti ayahnya. Laila bukan seorang muslimah dan menolak Islam sebagai agamanya. 

Adapun, hari ini, 17 Januari adalah hari lahir Muhammad Ali, 81 tahun silam. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement