Ahad 12 Feb 2023 11:30 WIB

UEFA Beri Lampu Hijau kepada Emir-Emir Qatar untuk Mengambil Alih Kepemilikan MU

MU akan menjadi saudara langsung dari PSG.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pemain Manchester United  Jadon Sancho melakukan selebrasi setelah mencetak gol kedua timnya pada pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester United dan Leeds United di Old Trafford di Manchester, Inggris,Kamis (9/2/2023) dini hari WIB. MU akan dibeli olah grup sultan Qatar.
Foto: AP Photo/Dave Thompson
Pemain Manchester United Jadon Sancho melakukan selebrasi setelah mencetak gol kedua timnya pada pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester United dan Leeds United di Old Trafford di Manchester, Inggris,Kamis (9/2/2023) dini hari WIB. MU akan dibeli olah grup sultan Qatar.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Lembaga investasi asal Qatar disebut-sebut ikut berminat untuk mengambil alih kepemilikan Manchester United dari keluarga pengusaha asal Amerika Serikat, Keluarga Glazer. Perusahaan investasi asal Qatar itu digadang-gadang bakal bersaing dengan orang terkaya di Inggris, Sir James Rattclife.

Kendati begitu, lembaga investor asal Qatar itu diklaim memiliki kendala untuk bisa mengambil alih kepemilikan United. Pasalnya, lembaga asal Qatar, Qatar Investment Sports, sudah menjadi pemilik klub asal Eropa, Paris Saint Germain (PSG).

Baca Juga

Kondisi ini dianggap melanggara ketentuan Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) soal integritas kompetisi Liga Champions dan Liga Europa. Kepemilikan dua atau lebih klub dalam satu kompetisi yang sama dinilai berpotensi menimbulkan konflik kepentingan. 

''Klub yang berpartisipasi di kompetisi Eropa tidak diperbolehkan terlibat, dalam kapasitas apapun, kerjasama atau memiliki manajemen yang sama daengan klub lain yang berpartisipasi di kompetisi tersebut,'' tulis ketentuan UEFA tersebut seperti dilansir Daily Mail, Ahad (12/2/2023).

Kekhawatiran ini muncul lantaran setiap lembaga investasi asal Qatar terkait dengan Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani selaku Emir Qatar. PSG diketahui sudah menjadi milik Qatar Sports Investment, yang merupakan anak usaha dari lembaga investasi pemerintah Qatar, Qatar Investment Authority.

Namun, berdasarkan lansiran Daily Mail, UEFA kemungkinan besar akan memberikan lampu hijau buat lembaga investasi asal Qatar untuk bisa bersaing dalam pembelian United. ''UEFA tidak akan melarang pembelian United oleh lembaga investasi asal Qatar sejauh Sheikh Tamim hanya sebagai figur simbol dan tidak terlibat dalam manajemen dua klub tersebut,'' tulis laporan Daily Mail tersebut.

Tidak hanya itu, UEFA juga berharap, apabila nantinya United benar-benar diakuisi oleh lembaga investasi asal Qatar, terutama oleh Qatar Sports Investment, maka manajemen PSG dan United dilakukan secara terpisah. Pun denga pemisahan struktur di dewan direksi dan jajaran petinggi klub.

Sepak bola Eropa sebenarnya sudah memiliki preseden ini. UEFA tetap memperbolehkan RB Salzburg dan RB Leipzig tampil di pentas Liga Champions. Padahal, dua klub tersebut merupakan klub milik perusahaan minuman energi asal Austria, Red Bull. Dua klub tersebut diketahui memiliki jajaran direksi yang terpisah dan tidak bekerjasama satu sama lain, yang memiliki dampak pada kinerja olahraga.

Sebelumnya, lembaga investasi Qatar dilaporkan tertarik untuk mengambil alih kepemilikan United. Bahkan, lembaga tersebut berharap bisa langsung memiliki saham yang cukup besar di United. 

Tidak berhenti sampai disitu, lembaga investasi itu pun siap menggelontorkan dana sebesar 1,2 miliar poundsterling. Dana itu sebagai investasi awal untuk bisa merenovasi Stadion Old Trafford dan meningkatkan kualitas kompleks latihan Setan Merah di Carrington.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement