Selasa 14 Feb 2023 06:55 WIB

UEFA Minta Maaf kepada Liverpool Atas Kerusuhan Jelang Final Liga Champions 2022

UEFA awalnya menyalahkan pendukung Liverpool, tapi kemudian meminta maaf.

Fans Liverpool saat menyaksikan final Liga Champions 2022 dari layar lebar, yang mempertemukan the Reds dengan Real Madrid (ilustrasi).
Foto: Tim Goode/PA via AP
Fans Liverpool saat menyaksikan final Liga Champions 2022 dari layar lebar, yang mempertemukan the Reds dengan Real Madrid (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- UEFA telah meminta maaf kepada Liverpool terkait kekacauan jelang final Liga Champions tahun lalu yang mempertemukan the Reds dengan Real Madrid. UEFA awalnya menyalahkan para penggemar klub Merseyside atas kekacauan yang terjadi sebelum final di Paris, tapi meralatnya menyusul rilis pihak independen pada Senin (13/2/2023).

Pertandingan ditunda selama 36 menit setelah ribuan pendukung Liverpool tidak dapat masuk ke Stade de France untuk pertandingan pada 28 Mei, yang dimenangkan tim Spanyol 1-0. Sementara polisi Prancis terekam menggunakan gas air mata pada pendukung Liverpool.

Baca Juga

Badan pengatur sepak bola Eropa UEFA dan otoritas Prancis pada saat itu menyalahkan kekacauan atas penipuan tiket, meskipun tinjauan tersebut mengatakan tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut.

"Atas nama UEFA, saya ingin sekali lagi meminta maaf dengan tulus kepada semua orang yang terkena dampak peristiwa yang terjadi pada apa yang seharusnya menjadi perayaan pada puncak musim klub," kata Sekretaris Jenderal UEFA Theodore Theodoridis.

"Secara khusus, saya ingin meminta maaf kepada para pendukung Liverpool FC atas pengalaman banyak dari mereka ketika menghadiri pertandingan, dan untuk pesan yang dirilis sebelum dan selama pertandingan yang memiliki efek menyalahkan mereka secara tidak adil atas situasi yang mengarah ke kick-off yang tertunda."

Tinjauan setebal 220 halaman itu menyusul penyelidikan yang diketuai oleh Tiago Brandao Rodrigues, seorang anggota parlemen Portugal. Komite independen ini memiliki panel termasuk konsultan hukum, kepolisian dan manajemen acara serta perwakilan dari kelompok penggemar.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement