REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia (PNSSI) menggelar acara Sarasehan Suporter pada Senin (6/3/2023) di Rumah Dinas Wakil Wali Kota Solo. Sarasehan Suporter ini mengundang 25 perwakilan suporter yang berada di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Jadi tujuan pertama adalah sosialisasi di mana PNSSI ini bisa hadir. Tujuannya apa, bagaimana program kita, makanya kita sosialisasi di tingkat daerah. Makanya kita minta arahan dan masukan teman-teman agar negara bisa menampung keluhan para suporter selama ini," kata Wakil Ketua PNSSI Tommy Ermanto, Senin (6/3/2023).
Selain itu, Tommy mengatakan, acara tersebut dalam rangka menyaring aspirasi dari para suporter. Tujuan akhirnya adalah agar negara dapat hadir bagi para suporter.
"Selama ini berupa undang-undang tapi belum ada peraturan pemerintahnya (PP) diharapkan nanti lebih detail di PP yang terbit itu. Selanjutnya kita bela mana, ranah PSSI mana, ranah negara soal perlindungan suporter baik itu di dalam stadion maupun di luar stadion," kata Tommy. "Tapi kita minta lebih rinci, bentuk perlindunganya seperti apa misalnya bentuk perlindungan hukum ya, lalu advokasi, masalah asuransi juga itu penting sekali. Juga edukasi yang selama ini kurang komunikasi."
Selanjutnya, Tommy menjelaskan bahwa dari aspirasi yang dirinya telah tampung akan diteruskan langsung ke PSSI dan pemerintah pusat. "Kita ke PSSI dan Kemenpora langsung," katanya.
Sementara itu, ketua pelaksana Sarasehan Suporter Aulia Haryo Suryo berharap dengan adanya agenda tersebut suara suporter yang ada di media sosial atau viral seperti Kanjuruhan agar bisa diselesaikan.
"Saya senang sekali Kota Solo ditunjuk Sarasehan ini karena memang banyak keluhan dari teman-teman suporter yang tidak bisa sampai ke PSSI. Harapan kami, adanya PNSSI suara suporter seperti tragedi Kanjuruhan yang sempat viral itu dapat terselesaikan," kata Haryo menegaskan.