Selasa 05 Sep 2023 18:39 WIB

LIB Pastikan Larangan Suporter Tamu Berlaku Juga di Liga 2

Ini demi kebaikan bersama.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Peluncuran resmi Pegadaian sebagai sponsor utama Liga 2 2023/2024 di Kantor Pusat PT Pegadaian, Jakarta, Selasa (5/9/2023).
Foto: Republika/ Afrizal Rosikhul Ilmi
Peluncuran resmi Pegadaian sebagai sponsor utama Liga 2 2023/2024 di Kantor Pusat PT Pegadaian, Jakarta, Selasa (5/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru Ferry Paulus memastikan aturan larangan suporter tamu juga berlaku untuk kompetisi kasta kedua sepak bola Indonesia Liga 2, musim ini. Pegadaian Liga 2 2023/2024 dipastikan akan bergulir mulai 10 September 2023 dengan seremonial pembukaan digelar dalam pertandingan antara Persela Lamongan kontra Persijap Jepara di Lamongan.

"Sama, di Liga 1 ada larangan suporter tamu, di Liga 2 juga suporter tamu kita larang. Dari proses izin juga sudah jelas semua suporter tim tamu itu juga kita larang. Memang fenomena saat ini banyak pelanggaran-pelanggaran yang terjadi. Tapi saya yakin Liga 2 ini akan lebih baik dari pada Liga 1," kata Ferry di Jakarta, Selasa (5/9/2023).

Baca Juga

Larangan suporter tamu memang sudah diberlakukan sejak awal musim. Namun, bahkan dengan aturan tersebut pun kericuhan masih bisa terjadi antar sesama suporter tim tuan rumah. Terbaru, kericuhan suporter terjadi pasca pertandingan antara Persija Jakarta kontra Persib Bandung di Stadion Patriot Candrabhaga.

Buntut dari kericuhan tersebut, Pemerintah Kota Bekasi mengevaluasi izin penggunaan stadion Patriot untuk laga-laga Persija yang berpotensi ricuh seperti melawan Persib Bandung, Persebaya Surabaya dan Arema FC. Menanggapi hal itu, Ferry Paulus mengatakan itu menjadi tanggung jawab Panpel Persija untuk segera mencari jalan keluar.

"Itu urusannya panpel Persija, yang pasti stadion alternatif untuk Persija sudah diregister itu Patriot. Kita tinggal tunggu saja apakah larangan main di Patriot itu in line dengan jadwalnya atau tidak," kata Ferry.

Dengan adanya pelanggaran yang dilakukan oleh suporter tim tamu yang memaksa datang ke stadion serta kericuhan yang terjadi, membuat Komdis PSSI menjatuhkan hukuman kepada dua klub terkait dengan denda sebesar Rp 25 juta. Ferry pun tidak mengerti kenapa kericuhan masih terjadi ketika hanya suporter tuan rumah yang datang. 

"(Kericuhan) ini bukan antara suporter tuan rumah dengan suporter tamu tapi sesama suporter tuan rumah sendiri. Saya tidak tahu dinamikanya seperti apa tapi dari sisi regulasi itu menyalahi aturan pasti ada hukuman dari Komdis (PSSI)," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement