Kamis 07 Sep 2023 15:31 WIB

Ganda Campuran Indonesia Bertumbangan di Babak Kedua, tak Tersisa di China Open 2023

Padahal ganda campuran meloloskan banyak wakil.

Rep: Fitrianto/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Dejan Ferdinansyah dari Indonesia (kiri) dan Gloria Emanuelle Widjaja.
Foto: EPA-EFE/Ida Marie Odgaard
Dejan Ferdinansyah dari Indonesia (kiri) dan Gloria Emanuelle Widjaja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejatinya ganda campuran menjadi sektor yang meloloskan wakil terbanyak di babak kedua ajang China Open 2023. Dibandingkan Tunggal putra dan ganda putra yang meloloskan dua wakil, dan ganda putri hanya satu wakil. Sementara tunggal putri sudah habis semua di babak pertama.

Namun sayang semuanya harus bertumbangan di babak kedua, sehingga tak ada lagi wakil yang mampu lolos ke babak perempat final turnamen berhadiah total 2 juta dollar Amerika Serikat ini.

Baca Juga

Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja menjadi wakil pertama yang tumbang. Menghadapi unggulan satu Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong, pasangan asal PB Djarum tak berdaya kalah telak 5-21 dan 17-21 dalam waktu 33 menit.

Hasil buruk berlanjut kepada pasangan non pelatnas lainnya Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang harus mengakui keunggulan wakil Malaysia Tan Kiang Meng/Lai Pei Jing 21-18, 19-21 dan 12-21 dalam tempo 58 menit 

Wakil ketiga yang terjengkang adalah pasangan Pelatnas Rinov Rivaldy Pitha Haningtyas Mentari yang kalah dari wakil Thailand Dechapol Puavaranukroh/ Sapsiree Taerattanachai 16-21, 13-21 dalam waktu 31 menit.

"Kami kalah start di gim pertama karena kami kaget dan kurang siap dengan sisi lapangan yang sangat berangin jadi sulit untuk mengontrol pengembalian bola," ujar Gloria. 

"Kami menyiapkan untuk ambil di gim kedua dan sudah berjalan cukup berhasil, sempat 2-3 poin unggul tapi akhirnya tersusul oleh kualitas dan keunggulan mereka. Bukan hanya mereka, tapi memang pemain-pemain top punya servis dan pengembalian servis yang bagus. Ini menjadi PR kami untuk dibenahi," ujarnya menambahkan. 

Sementara Rinov Rivaldy mengaku bermain tertekan melawan pasangan Thailand. "Hari ini pengembalian bola kami banyak sekali menguntungkan lawan. Jadinya kami terus tertekan dari awal sampai akhir. Kami harusnya bisa lebih memaksa tapi di sisi lain mereka sangat kuat. Kami tidak bisa mematikan mereka dengan cara apapun tadi."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement