Senin 09 Oct 2023 17:14 WIB

Gagal Capai Target Medali Asian Games, Alarm Bahaya untuk Olimpiade 2024

Pemerintah diminta melakukan evaluasi menyeluruh untuk persiapan Olimpiade 2024.

Foto multiple eksposure pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting pada babak perempatfinal Asian Games 2022, di Binjiang Gymnasium, Hangzhou, China, Kamis (5/10/2023)
Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Foto multiple eksposure pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting pada babak perempatfinal Asian Games 2022, di Binjiang Gymnasium, Hangzhou, China, Kamis (5/10/2023)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kontingen Indonesia gagal meraih target 12 medali emas dalam ajang Asian Games 2022 di Hangzhou, China. Fakta dan situasi ini dinilai menjadi alarm bahaya sekaligus momentum evaluasi secara menyeluruh menjelang Olimpiade Paris 2024 untuk memastikan target prestasi atlet Indonesia tercapai.

“Kegagalan Kontingen Indonesia memenuhi target 12 medali emas harus menjadi perhatian bersama para stake holder pembinaan olah raga prestasi di Tanah Air. Kemenpora harus segera melakukan evaluasi besar-besaran kenapa kontingen Indonesia hanya meraih 7 dari 12 medali emas yang ditargetkan,” ujar Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda dalam keterangannya, Senin (9/10/2023). 

Baca Juga

Dalam ajang Asian Games Hangzhou 2022, Kontingen Indonesia hanya mampu meraih 7 medali emas. Raihan ini membuat Indonesia hanya berada di peringkat 13 dalam daftar perolehan medali ajang multievent paling bergengsi di level Asia tersebut. Posisi ini kalah jauh dibandingkan dengan Thailand yang berhasil bertenger di peringkat 8 dengan raihan 12 medali emas. 

Huda mengatakan, kegagalan memenuhi target medali di Asian Games akan memperberat peluang Indonesia mencetak prestasi emas di ajang Olimpiade Paris 2024. Apalagi dari cabang penyumbang medali dalam Asian Games hanya angkat besi dan panjat tebing yang akan dipertandingkan dalam ajang Olimpiade. 

“Sementara dayung, menembak, balap bmx, dan wushu bukanlah cabang Olimpiade sehingga tidak bisa diharapkan menyumbang medali di ajang olah raga terbesar dunia tersebut,” ujarnya. 

Huda secara khusus menyoroti kegagalan tim bulu tangkis yang gagal menyumbangkan sekeping medali pun dalam ajang Asian Games 2022. Kegagalan ini merupakan performa terburuk tim bulu tangkis sejak Asian Games Jakarta 1962 atau dalam kurun waktu 61 tahun terakhir. 

“Kondisi ini jika tidak ditangani secara serius akan mengancam tradisi emas Olimpiade Indonesia yang biasanya disumbangkan oleh cabang bulu tangkis. Apalagi dalam ajang perseorangan, prestasi atlet bulu tangkis kian hari kian meredup,” ujarnya. 

Politisi PKB ini juga meminta evaluasi menyeluruh cabang-cabang olah raga yang diproyeksikan menyumbang medali di Asian Games tetapi ternyata gagal. Menurutnya, harus ada intropeksi dari Kemenpora bersama pengurus masing-masing induk olah raga. 

“Ada beberapa cabang yang diproyeksikan menyumbang medali Asian Games 2022 tapi ternyata gagal seperti karate, atletik, jujitsu, kurash, dan sepak takraw. Padahal pengurus induk cabang-cabang olah raga tersebut meyakinkan pemerintah bakal mampu mencetak prestasi dan menyumbang medali untuk Indonesia,” ujar Huda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement