Selasa 24 Aug 2010 00:48 WIB

Sriwijaya FC Lunasi Utang Rp 9 Miliar

Rep: Maspril Aries/ Red: Endro Yuwanto
Para pemain Sriwijaya FC saat berlatih
Foto: antara
Para pemain Sriwijaya FC saat berlatih

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG--Pasca pengambilalihan manajemen klub Sriwijaya FC dari Yayasan Sriwijaya FC ke manajemen baru di bawah PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), klub berjuluk 'Laskar Wong Kito' itu ternyata meninggalkan utang Rp 9 miliar. Utang tersebut harus dibayar manajemen baru di bawah pimpinan Presiden Sriwijaya FC, Dodi Reza Alex.

 

''Kami bersyukur utang-utang sudah terbayar. Insya Allah bulan September seluruh utang Sriwijaya FC lunas,'' ujar Dodi Reza Alex, Senin (23/8).

 

Utang mencapai Rp 9 miliar tersebut merupakan utang manajemen lama yang kemudian menjadi tanggung jawab manajemen baru sejak terjadi take over pengelolaan Sriwijaya FC pada pertengahan musim kompetisi 2008/2009 lalu. Utang tersebut merupakan utang pada perusahaan katering, sewa penginapan, tiket perjalanan pertandingan away,  jasa laundry, dan gaji karyawan SFC.

 

Menurut Dodi, akibat utang tersebut manajemen memang melangkah dengan berat, imbasnya gaji pemain sempat tersendat pembayarannya dan prestasi Sriwijaya FC sempat melorot sejak awal kompetisi bergulir dan akhirnya finish di peringkat ke-6.

 

''Namun manajemen Sriwijaya FC terus berbenah dan bertekad meraih prestasi terbaik. Hasilnya, Sriwijaya FC prestasi di tingkat Asia masuk babak 16 besar Piala AFC (Asian Football Confederation) Cup 2009/2010 lalu. Kita juga mampu mempertahankan Piala Indonesia untuk yang ketiga kalinya sekaligus mencetak sejarah baru,'' kata Dodi yang juga anggota Komisi VI DPR.

 

Sebagai klub profesional, Sriwijaya FC selama ini mendapat pemasukan selain dari karcis pertandingan juga dari sponsor dan bantuan APBD Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) melalui KONI.

 

Dengan sudah adanya pelunasan utang tersebut, menurut Dodi, kondisi finansial Sriwijaya FC menghadapi musim kompetisi 2010/2011 sudah lebih baik. ''Dengan kondisi finansial yang mulai membaik, manajemen bisa lebih fokus mengejar target prestasi musim ini. Fokus kami adalah mempertahankan kondisi sebaik mungkin untuk mencapai target setinggi mungkin,'' tambahnya.

 

Untuk musim kompetisi 2010/2011, manajemen SFC mengajukan bantuan sebesar Rp 25 miliar kepada Pemerintah Provinsi Sumaera Selatan (Sumsel). Jumlah itu menurun dibanding pengajuan dana musim 2009/2010 yang mencapai Rp 28 miliar.

 

Menurut Direktur Keuangan PT SOM Augie Bunyamin, walau pengajuan sebesar itu namun realisasinya tidak seluruhnya dipenuhi.  ''Musim lalu manajemen mengajukan Rp 28 miliar, tapi yang dipenuhi hanya sekitar Rp 15 miliar,'' jelasnya.

 

Selain bantuan dari APBD, menurut Dodi, sponsor tetap menjadi perhatian utama manajemen Sriwijaya FC. ''Selain sponsor lama, sudah ada calon sponsor baru yang datang dan siap membantu pendanaan Sriwijaya FC,'' cetusnya.

 

Menjalani musim kompetsisi 2010/2011 biaya operasional Sriwijaya FC mencapai Rp 34 miliar. Anggaran sebesar itu dibutuhkan untuk memenuhi target juara di dua kompetisi, yakni Liga Super Indonesia dan Piala Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement