REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kontingen Indonesia yang akan diberangkatkan ke Asian Games 2010 di Guangzhou, Cina, 12-27 November, sudah tahap finalisasi. Satuan Pelaksana (Satlak) Program Indonesia Emas (Prima) memastikan tidak ada eliminiasi atas perubahan nama atlet yang akan berlaga di pesta olah raga antarnegara Asia tersebut.
"Tadi saya sudah memimpin rapat dan diputuskan kontingen sudah final. Tidak ada lagi (eliminasi), kecuali hal mendesak, seperti sakit atau cedera," ujar Ketua Satlak Prima, Tono Suratman, Jumat (16/10). "SK (Surat Keputusan) kontingen juga sudah. Jumlah yang akan berangkat 292 orang, termasuk pelatih dan manajer."
Sebelumnya, dua cabang olahraga, angkat besi dan balap sepeda, memutuskan mengurangi jumlah atlet yang tampil di Asian Games. Pengurus Besar (PB) Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) batal mengirim tiga atlet yang turun di nomor BMX, Toni Sarifudin, Puguh Admandi dan Rissa Suseanty, setelah catatan waktunya yang diraihnya pada Kejuaraan Asia di Korea Selatan kurang memuaskan.
Sedangkan PB (Pengurus Besar) Persatuan Angkat Besi, Berat, dan Binaraga (PABBSI) batal mengirim Beti Feriyani setelah catatan angkatannya di Kejuaraan Dunia di Turki masih kalah dibandingkan Sinta Darmariani.
Tono tidak mempermasalahkan eliminasi empat atlet di dua cabang tersebut. Dia menambahkan, keputusan yang diambil PB tersebut sudah disetujui Satlak Prima. "Keduanya sudah kordinasi dengan kami sejak rapat dua bulan lalu bila atletnya tidak mencapai target, maka tidak diberangkatkan," kata dia.
Mengingat persiapan yang hanya tersisa kurang dari satu bulan, Tono mengatakan, cabang olah raga sedang fokus mempertahankan kondisi atletnya agar tidak menurun. "Kondisi mereka sudah siap. Kebugaran jasmani dan mental harus dijaga," jelasnya.
Indonesia akan berpartisipasi di 21 cabang dari 42 yang dipertandingkan di Asian Games. Banyaknya jumlah cabang yang diberangkat sempat menuai tanda tanya mengingat Indonesia hanya membidik empat medali emas. Biaya yang digelontorkan untuk memberangkatkan kontingen Indonesia mencapai Rp 18 miliar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
