Ahad 07 Nov 2010 07:50 WIB

SM Britama Tekuk Singapore Slingers 88-83

Rep: israr/ Red: taufik rachman
SM Britama
SM Britama

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Kemenangan yang dinanti itu akhirnya tiba. Satria Muda Britama bermain tak kenal lelah untuk menjinakkan Singapore Slingers 88-83 di Britama Arena Sport Mall Kelapa Gading Jakarta, Sabtu (6/11), dalam lanjutan kompetisi ASEAN Basketball League.

Ini kemenangan kandang pertama tim asuhan Ocky Tamtelahitu setelah di tiga game sebelumnya selalu gagal meraih poin. Secara keseluruhan, SM  Britama telah mengoleksi dua kemenangan dari tujuh game. Hasil positif ini disambut suka cita oleh kubu SM Britama.

Apalagi kemenangan ini tidak didapat dengan mudah. SM Britama harus melalui babak overtime setelah di waktu normal bermain imbang 77-77. “Saya harus memberikan pujian kepada seluruh pemain saya. Mereka bekerja keras untuk kemenangan ini,” ucap Ocky usai game.

Ocky melakukan sesuatu yang berbeda dari enam game sebelumnya. Ia melakukan rotasi lebih dalam dengan menurunkan sembilan pemain. Praktis hanya Erick Yusti dan Jose redempto Aquino. Selebihnya, seluruh pemain yang selama ini menjadi penghangat bangku cadangan mencicipi ketatnya persaingan di lapangan.

SM Britama sempat memimpin 6-0 sebelum pemain impor Slingers, Marcus Skinner mencetak dua angka dari lemparan bebas. Sejak itu Slinger mampu menyusul perolehan angka dan menyalip di kedudukan 17-16 lewat tembakan shooter Leonidez Avenido saat kuarter pertama tersisa kurang dari dua menit. Tembakan tiga angka Avenido pula yang menutup keunggulan Slingers 22-18 di kuarter pertama.

Di kuarter berikutnya pertarungan sengit masih terjadi. Tim tamu memanfaatkan fast break serta tembakan jarak jauh para guard-nya. Sedangkan SM Britama lebih banyak memilih serangan langsung ke basket. Slingers sedikit menjauh 44-38 di halftime.

Tidak banyak perubahan terjadi di kuarter kedua. Slingers mampu mempertahankan keunggulan sementara Ocky tidak mau terpaku dengan komposisi starter Mario Wuysang, Francis ‘Kiko’ Adriano, Celedon Camaso, Marcus Morrison dan Antoine Gerrard Broxsie. Ryan Febrian, Fattah Arifin dan Doni Ristanto bergantian berada di lapangan. SM Britama tetap tertinggal 53-57 di akhir kuarter ketiga.

Kebangkitan SM Britama terjadi di kuarter akhir. Ini setelah bigman Slingers, Kyle Jeffer terkena foul trouble di kedudukan 75-70 buat Slingers. Padahal Skinner sudah terlebih dahulu melakukan empat kali foul dan Slingers terkena team foul. Broxsie menambah empat angka untuk membuat angka menjadi 77-74 tiga menit sebelum waktu normal berakhir.

Marcus mencetak dua angka saat waktu tersisa 35 detik. Slingers meminta time out. Posession yang dilakukan Slingers rupanya terbaca oleh para pemain SM Britama. Broxsie berhasil melakukan steal dan kemudian dilanggar. Sayang hanya satu tembakan yang masuk untuk membuat angka menjadi 77-77.

Waktu 32 detik tersisa gagal dimanfaatkan Slingers untuk memenangi laga saat tembakan Jeffers tidak sampai di ring. Sementara satu tembakan tiga angka oleh Marcus dari tengah lapangan saat waktu hanya tersisa 1,7 detik gagal berbuah poin sehingga pertandingan dilanjutkan ke babak overtime.

Para pemain SM Britama bermain dengan kepercayaan diri tinggi di babak overtime. SM Britama menambah 11 angka—empat diantaranya lewat tembakan bebas-- sementara Slingers hanya memperoleh enam poin dari tembakan tiga angka Al Vergara dan Han Bin Ng.

Broxsie menjadi bintang SM Britama di game ini. Pemain yang beberapa game sebelumnya lebih banyak fokus di defense kali ini bermain mengesankan di kedua sisi. Ia mengemas 20 poin 17 rebound enam assist dan empat blok. Marcus juga membuat double double dengan 21 poin 13 rebound. Sementara Mario dan Kiko masing-masing membuat 15 angka.

“Kredit seluruhnya harus diberikan kepada pelatih saya. Ia yang memberikan saya kepercayaan untuk menerima bola dari rekan-rekan saya dan mencetak angka. Dia luar biasa,” ujar pemain yang tepat berulangtahun ke 31 pada 7 November ini.

General manager Slingers, Michael Johnson menyesali kegagalan timnya. Menurut dia, para pemainnya terlalu cepat merayakan kemenangan, padahal game belum selesai.

“Bukannya menyelesaikan tugas mereka dengan baik, mereka malah sudah bergembira. Sulit bangkit di pertandingan tandang dalam kondisi pertandingan ketat seperti ini. Kondisinya mirip seperti kemenangan kami di game perdana dimana kami bisa mengatasi SM Britama karena kami berstatus tuan rumah,” kata Johnson.

SM Britama akan bertandang ke markas Westports KL Dragons pekan depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement