REPUBLIKA.CO.ID, ROMA--Agaknya, legenda sepak bola Italia, Roberto Baggio, tak bisa membohongi dirinya yang masih menyimpan kekecewaan berat ketika Piala Dunia 2002 tak disertakan pelatih Italia terdahulu, Giovanni Trapattoni.

Baggio dipinggirkan dari skuad lantaran dirinya sedang mengalami cedera. Namun demikian, ia tetap menyayangkan keputusan sang pelatih pada saat itu yang meninggalkannya ke Jepang-Korea Selatan-- tempat diselenggarakannya gelaran empat tahunan tersebut kala itu.

"Harusnya itu bisa menjadi Piala Dunia keempat bagi saya dan harusnya saya berada di sana," seru Baggio kepada Vanity Fair, Rabu (10/11). "Itu merupakan momen yang sangat berharga bagi saya. Mengingat karier saya ketika itu masih sangat layak. Mereka harusnya membawa saya dan memberikan saya kesempatan, bahkan ketika saya duduk di kursi roda sekalipun."

FIFA, kata Baggio, kala itu baru saja memberlakukan perluasan 23 pemain dalam setiap skuad dan mereka mengisinya. "Tak ada salahnya bukan menyertakan satu pemain lagi? Ronaldo saja ketika itu bisa ikut, padahal kami berdua sedang mengalami cedera yang sangat berisiko," jelasnya.

Ronaldo, kata Baggio, kala itu justru terlahir kembali dan bahkan memenangkan Piala Dunia sebagai top skor. ''Sedangkan saya, hanya bisa menyaksikan di rumah," keluhnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika