Senin 31 Jan 2011 17:19 WIB

Sekjen PSSI Bantah Tudingan Suap dalam Leg Pertama Final Piala AFF

Nurdin Halid (tengah) didampingi Ketua Badan Liga Indonesia Nirwan D Bakrie (kiri) dan Sekjen PSSI Nugraha Besoes dalam kongres PSSI di Tabanan, Bali, Sabtu (22/1).
Foto: Antara
Nurdin Halid (tengah) didampingi Ketua Badan Liga Indonesia Nirwan D Bakrie (kiri) dan Sekjen PSSI Nugraha Besoes dalam kongres PSSI di Tabanan, Bali, Sabtu (22/1).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Sekretaris Jenderal PSSI, Nugraha Besoes, membantah tudingan oknum pengurus PSSI menerima suap untuk mengatur hasil pertandingan leg pertama final Piala AFF beberapa waktu lalu.

“Tidak usah dikomentari. Dia itu orang sakit,” ujarnya saat dihubungi Republika, merujuk pada seseorang bernama Eli Cohen yang melontarkan tudingan suap tersebut. “Kita berpikir rasional saja, bagaimana mungkin kita menjual harga diri. Bagaimana mungkin kita melakukan itu setelah segala jerih payah di Piala AFF yang kita lakukan,” katanya.

Sebuah surat elektronik dari seorang yang mengaku pegawai Ditjen Pajak bernama Eli Cohen beredar di kalangan pers. Dalam surat tersebut, Eli Cohen mengungkap skandal suap untuk mengatur hasil pertandingan leg pertama final Piala AFF yang melibatkan dua pengurus PSSI. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Bukit Jalil Kuala Lumpur tersebut dimenangkan oleh Malaysia 3-0.

Dalam surat tersebut, Eli Cohen mengatakan, berdasarkan pengakuan seorang wajib pajak yang diperiksanya juga juga seorang pengurus PSSI, kekalahan Indonesia sudah ditentukan sebelum pertandingan dimulai.

Pengaturan pertandingan ini melibatkan bandar judi di Malaysia dengan petinggi penting di PSSI, yakni NH dan ADS. Dari kekalahan Indonesia ini, bandar judi Malaysia dan kedua oknum pengurus PSSI tersebut meraup puluhan miliar rupiah.

Eli menulis, berdasarkan informasi dari temannya, dua oknum PSSI ini masuk ke kamar ganti pemain untuk memberi instruksi kepada oknum pemain. Eli tak menyebut inisial pemain tersebut. “Insiden laser dinilai sebagai salah satu desain dan pemicunya untuk mematahkan semangat bertanding,” tulis Eli dalam suratnya.

Ia melanjutkan, uang yang diperoleh oknum PSSI dari bandar judi Malaysia tersebut digunakan untuk kepentingan kongres PSSI yang dilangsungkan pada tahun ini. “Uang tersebut untuk menyuap  peserta kongres agar memilih NH kembali sebagai Ketua Umum PSSI pada periode berikutnya,” tulis Eli.

Dalam surat elektronik tersebut tertulis tembusan kepada Menpora, ketua KPK, ketua DPR, dan ketua KONI. Surat itu juga dikirimkan ke alamat email Presiden sebagai surat pengaduan masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement