REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Perjalanan karier Andres Iniesta bersama Barcelona menyentuh sepuluh tahun alias satu dekade. Jika Lionel Messi adalah jantung permainan Barca, Iniesta bisa dibilang sebagai roh permainan El Barca.
Menurut Iniesta, ada dua momen menonjol yang bakal diingatnya. Pertama adalah gol yang diciptakannya di babak semi final Liga Champions musim 2008/09 ke gawang Chelsea hingga kedudukan menjadi 1-1. El Barca lolos dengan agregat gol kandang dan menjadi kampium Eropa setelah di final mengalahkan Manchester United, 2-0.
“Itu adalah saat yang unik,” jelasnya seperti dinukil dari UEFA.com.
Kenangan kedua, kata playmaker 28 tahun itu, adalah keberhasilannya menciptakan gol tunggal ke gawang Belanda. Gol kemenangan itu terjadi di babak perpanjangan waktu saat partai final Piala Dunia 2010. Gol semata wayang Iniesta mengantarkan Spanyol untuk pertama kalinya menjadi juara dunia.
Sejak itu, Iniesta semakin mendapat kemudahan ketika bermain di lapangan dalam melaksanakan tugasnya memberi umpan. Meski begitu, ia menegaskan tidak mengincar gelar individu. (baca: Kiprah Satu Dekade Andres Iniesta).
Mantan pemain Albacete itu lebih senang timnya meraih prestasi daripada sekadar gelar seorang pemain. “Saya tidak bermain untuk memenangkan hadiah individu,” katanya.
“(Gelar individu) itu hanya detail yang sangat kecil dari sepak bola.”
| Pos | Team | Main | Menang | Seri | Kalah | Gol | -/+ | Poin |
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| 1 |
Barcelona
|
14 | 11 | 1 | 2 | 42 | 28 | 34 |
| 2 |
Real Madrid
|
13 | 9 | 3 | 1 | 28 | 17 | 30 |
| 3 |
Atletico Madrid
|
14 | 8 | 5 | 1 | 21 | 13 | 29 |
| 4 |
Villarreal
|
13 | 7 | 4 | 2 | 25 | 4 | 25 |
| 5 |
Athletic Club
|
14 | 6 | 5 | 3 | 20 | 7 | 23 |
Ikuti Whatsapp Channel Republika