REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi tidak ingin menjegal klub manapun terkait rencana pemberian sanksi Arema dan Persebaya yang bermain pada laga perdana Qatar National Bank League meski gagal lolos verifikasi yang dilakukan BOPI.
"Tidak benar saya ingin menjegal, saya ini orang Persebaya dan anak saya penggemar Arema, memang di satu sisi harus tegakkan aturan, namun di sisi lain ada kecintaan terhadap klub," kata Imam di Jakarta, Selasa (7/4).
Imam mengatakan seandainya masing-masing klub memenuhi aturan sesuai dengan UU Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) dan menyiapkan data-data verifikasi yang lengkap, tidak akan ada masalah yang timbul sampai saat ini. "Karena munculnya UU harus ditaati bukan untuk dilanggar, tentu saya kecewa," tuturnya.
Sebelumnya, pada Rabu, (1/4) BOPI menetapkan hanya 16 dari 18 klub yang diverifikasi untuk direkomendasikan mengikuti kompetisi Qatar National Bank (QNB) League musim 2015-2016 yang dimulai 4 April karena telah memenuhi persyaratan dan ketentuan.
Dari 18 klub yang telah diverifikasi oleh BOPI dibagi menjadi tiga kategori yang direkomendasi karena memenuhi persyaratan penuh (kategori A), direkomendasi dengan catatan ringan (kategori B), dan belum direkomendasi (kategori C). Klub-klub dalam kategori A ialah Semen Padang FC, Sriwijaya FC, Persib Bandung, Persija Jakarta, dan Persipura Jayapura.
Sementara klub-klub di kategori B antara lain Bali United, Barito Putera, Persiram Raja Ampat, Pusamania Borneo FC, PSM Makassar, Persiba Balikpapan, Mitra Kukar, Persela Lamongan, Perseru Serui, Pelita Bandung Raya, dan Gresik United.
Sedangkan dua klub dalam kategori C yang belum mendapat rekomendasi BOPI yakni Arema Indonesia dan Persebaya Surabaya, namun dua klub tersebut tetap mengikuti laga perdana QNB League.
Arema tetap menjalankan pertandingannya melawan Persija pada Sabtu (4/4) di Stadion Kanjuruhan, Malang sedangkan Persebaya menggelar laga melawan Mitra Kukar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya pada Ahad (5/4).