Ahad 12 Apr 2015 23:40 WIB

Fans Arema: FIFA Tidak Tahu Sepak Bola Indonesia

Rep: C74/ Red: Citra Listya Rini
FIFA
Foto: Antara
FIFA

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Beberapa fans Arema mendukung langkah Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) untuk mengintervensi PSSI. Aufhar dan Dwiki Darmawan dua fans Arema mendukung BOPI dan Kemenpora untuk terus membenahi sepak bola Indonesia.

Aufhar dan Dwiki memang tidak tergabung ke dalam badan Aremania secara langsung. Namun, mereka tetap menjadi penonton setia Arema Malang. "FIFA kan tidak tahu permasalahan internal sepak bola di Indonesia, harusnya memang pemerintah Indonesia turut campur tangan," kata Aufhar, Ahad (12/4).

Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) mengancam memberi sanksi PSSI apabila BOPI dan Kementerian Olahraga tetap mencampuri urusan sepakbola. Sanksi tersebut, bisa berupa larangan Indonesia absen dari segala even skala international apapun yang di bawah naungan FIFA.

Aufhar mengatakan permasalahan sepak bola di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari berbagai aspek. Dari permasalahan sosial, ekonomi dan politik. Karena itu, menurutnya, yang harus membenahi sepakbola Indonesia harus dari pemerintah Indonesia. Karena FIFA hanya mengurus sepakbola.

Dwiki mengatakan hal serupa. Menurutnya PSSI, Persebaya dan Arema sebaiknya menuruti yang direkomendasikan BOPI. Dengan begitu permasalahan yang selama ini membelit sepakbola Indonesia dapat terurai secara perlahan.

"Memang ada kesalahan BOPI, yaitu tidak memberikan rekomendasi jauh hari sebelum kompetisi dimulai, sehingga kompetisi menjadi terganggu dan terus tertunda," kata Dwiki.

Dalam rilis resmi yang diterima Republika dari PSSI, FIFA telah berbalas surat kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, soal intervensi kepada sepak bola Indonesia.

Surat balasan ini berkaitan dengan hasil verifikasi untuk klub Liga Super Indonesia 2015 (ISL) yang tidak merekomendasikan Persebaya Surabaya dan Arema Cronus untuk berpartisipasi dalam QNB League 2015.

Dalam isi suratnya, Sekjen FIFA, Jerome Vanckle, menjelaskan, PSSI harus mengelola urusan secara independen tanpa pengaruh pihak ketiga, sebagaimana tertuang dalam pasal 13 dan 17 Undang-undang FIFA.

Dalam surat itu dijelaskan, sebagai federasi sepakbola Indonesia, hanya FIFA atau anggota asosiasi (atau berafiliasi Liga) yang mendapatkan lisensi dari FIFA, berhak dan bertanggung jawab mengatur kriteria klub yang harus memenuhi untuk berpartisipasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement