REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyampaikan sikap penolakannya untuk bergabung ke dalam Komite Ad Hoc yang dibentuk oleh FIFA. Sikap itu terlihat dari tidak adanya rencana pemerintah untuk mengirimkan perwakilan ke dalam Komite Normalisasi Federasi Sepak Bola Nasional yang di dalamnya terdapat PSSI.
Juru Bicara Kemenpora Gatot Dewa Broto mengatakan, alasan penolakan tersebut lantaran pihaknya tak tahu apa tugas pokok dan fungsi komite tersebut. "(Sampai hari ini) belum ada rencana (bergabung)," kata dia kepada wartawan di Jakarta, Selasa (17/11).
Meski FIFA bersama PSSI memberikan 'jatah' kursi perwakilan di forum normalisasi sepak bola nasional itu, tapi Gatot menegaskan sepertinya jatah tersebut akan dilewatkan. Menurut dia, sangat tak etis jika perwakilan pemerintah harus bergabung tapi tak mengetahui tugas pokok komite tersebut.
Gatot juga menjelaskan, absennya perwakilan pemerintah di Komite Ad Hoc itu bukan berarti tak setuju dengan badan baru normalisasi tersebut. Ia mengatakan, Kemenpora ingin lebih fokus pada pembentukan Tim Kecil.
Gatot mengakui, pembentukan wadah komunikasi baru cetusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu sampai hari ini tak ada realisasinya.
Awal November lalu, delegasi FIFA dan AFC bertandang ke Jakarta, Senin (2/11). Tujuannya, untuk mengetahui kondisi langsung karut-marut dan sengketa sepak bola di Indonesia. Dalam kunjungannya ketika itu, FIFA dan AFC setidaknya menghasilkan dua kesepakatan penting.