REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mario Blasius dan Grece Savon Simangunsong mempersembahkan medali perak dari cabang olah raga tinju di Invitation Tournament jelang Asian Games 2018. Mario meraih medali di kelas 49 kg, sementara Grece di kelas 69 kg.
Mario harus mengakui meunggulan lawannya di final, Shyam Kumar Karara asal India. Mario mengatakan ia kalah karena jangkauan lawannya lebih panjang.
"Kalau terkait pertandingan tadi hanya kalah jangkauan. Saya selalu berusaha untuk menekan, tapi lawan saya lebih panjang, untuk menjangkau lawan agak susah saya," kata Mario, Kamis (15/2).
Mario pun cukup puas bisa meraih medali perak. Laki-laki yang juga berprofesi sebagai anggota TNI ini baru dua bulan berlatih di pelatnas untuk mempersiapkan Asian Games (AG) 2018. Karena itu ia merasa sudah memberikan performa terbaiknya di Invitation Tournament. "Jadi sudah maksimal. Buat seluruh masyarakat Indonesia yang menyaksikan di televisi, saya senang bisa meraih medali perak untuk indonesia," jelas dia.
Mario mengatakan, hasil di Invitation Tournament ini tidak bisa menjadi patokan untuk Asian Games nanti. Karena hanya delapan negara yang ikut Invitation Tournament. Sementara, ada 46 negara yang diperkirakan akan berpartisipasi.
"Peta kekuatan lawan kami sudah lihat dari sekarang, baru beberapa negara. Tapi negara lain kan belum ada di ajang ini, makanya kami butuh try-out ke luar negeri supaya bisa menambah fisik dan taktik untuk Asian Games nanti," jelas Mario.
Adapun Grece yang kalah dari petinju Thailand, Syalom Ardee mengatakan, petinju dari negara-negara pecahan Uni Soviet seperti Kazakhstan, Uzbekistan, dan Turkinistan akan menjadi lawan paling tangguh di Asian Games nanti. Misalnya, Kamran Shakhsuvarly dari Azerbaijan yang juara Olimpiade Rio 2016 di kelas 69 kg. "Ini membuat saya semangat, tidak membuat saya takut tapi semangat," kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
