Di sisi lain, sayap kanan Indonesia juga tidak kalah agresif. Pada menit ke-54, Febri melepas operan ke Boaz di kotak penalti. Sang kapten langsung melepas sepakan kaki kiri yang bisa ditahan kiper Jean-Louis.
Kurniawan kemudian menarik Boaz pada menit ke-59. Ia memasukkan Septian David Maulana. Keluarnya Boaz membuat tim Merah-Putih bermain dengan false nine, dengan Lilipaly menjadi penyerang gantung.
Indonesia terus membombardir pertahanan tim tamu. Sayang, lemahnya operan akhir membuat peluang kerap terbuang percuma. Menit ke-66, Indonesia mendapatkan peluang saat Evan Dimas dijegal di luar kotak penalti. Eksekusi Lilipaly yang mengarahkan bola ke sisi kanan bawah bisa diantisipasi Jean-Louis.
Lima menit berselang, Lilipaly nyaris membuka skor. Menerima bola di kotak penalti, sepakan pemain penuh tato itu tepat mengarah ke Jean-Louis yang menutup ruang tembak. Mauritius hanya bisa sesekali membalas serangan, tetapi tidak ada tekanan yang membahayakan gawang Awan Setho.
Kerja keras harus ditunjukkan Jean-Louis dengan menahan gempuran bertubi-tubi dari Indonesia. Menit ke-87, ia menahan sepakan keras Ilham Udin yang masuk pada menit ke-78 menggantikan Febri.
Gawang Jean-Louis akhirnya bobol juga menit ke-90. Pemain pengganti Dedik Setiawan menjadi aktor. Baru semenit masuk ke lapangan menggantikan Lilipaly, ia lolos di sisi kanan pertahanan Mauritius.
Sepakan kaki kirinya berhasil dihentikan Jean-Louis, tetapi bola mengarah ke Evan Dimas di depan gawang. Sekali mengontrol, Evan menempatkan bola ke sisi kosong untuk membuat Stadion Wibawa Mukti bergemuruh. Gol ini menjadi satu-satunya yang tercipta pada laga ini. (ed: gilang akbar prambadi)