REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Barcelona telah mengumumkan pendapatan klub musim 2018/19. Barca meraup pendapatan sebesar 1,1 miliar dollar AS atau Rp 15,5 triliun.
Jumlah tersebut memecahkan rekor pendapatan selama enam musim berjalan. Capaian keuntungan lebih dari 1 miliar dollar AS merupakan yang kedua kalinya bagi juara bertahan La Liga Spanyol tersebut.
Barcelona menjadi klub olahraga pertama yang pendapatannya melampaui 1 miliar dollar AS, saat tahun sebelumnya memperoleh 1,019 miliar dollar AS. ''Klub telah mencapai pendapatan tertinggi yang pernah dicapai dan itu penting diungkapkan bahwa pendapatan lebih besar 30 juta euro daripada total pengeluaran sebesar 960 juta euro,'' demikian pernyataan Barcelona dikutip dari ESPN, Kamis (25/7).
Menurut Barca, prestasi itu sejalan dengan strategi klub yang menargetkan pendapatakan 1 miliar euro pada 2021. Meningkatnya pendapatan Barca disebabkan oleh beberapa faktor. Di antaranya kontrak TV domestik yang lebih baik serta laju La Blaugrana di Liga Champions yang mencapai semifinal. Sebab sejak 2015, Barca hanya mampu melaju hingga babak perempat final.
Marketing dan iklan juga terus tumbuh. Musim lalu merupakan tahun kedua dari empat tahun terakhir, yang disokong sponsorship dari Rakuten sebesar 220 juta euro. Barca juga bekerja sama dengan perusahaan elektronik Turki, Beko, selama tiga tahun senilai 57 juta euro.
Namun, pendapatakan terbesar klub asal Katalan itu berasal dari penjualan pemain. La Blaugrana meraup dana sebesar 222 juta euro dari penjualan Neymar pada musim 2017/2018 ke Paris Saint-Germain. Selain itu penjualan dari Paulihno, Yerry Mina, dan Lucas Digne menghasilkan lebih dari 100 juta euro.
Tapi, jika pendapatan dari penjualan pemain dikesampingkan, Barca masih kalah dari Real Madrid. Berdasarkan laporan Deloitte's Money League, Los Balcnos berada di posisi teratas dengan pendapatan 750,9 juta euro. Sementara Barca memperoleh 690,4 juta euro. Posisi ketiga ditempati oleh Manchester United dengan 666 juta euro.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
