REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Keuangan Barcelona dalam sorotan. Sebelum akhir musim ini, klub Katalan harus mendatangkan 124 juta euro (Rp 1,9 triliun) demi kestabilan finansial.
Beberapa anggota klub mulai cemas tentang kesehatan ekonomi Barcelona. Sebelumnya dalam pertemuan dan direksi Barcelona akhir pekan lalu, ratusan anggota klub sudah menyampaikan kekhawatiran ini. Mereka menyetujui bujet klub yang mengakomodasi pengurangan uang untuk pembayaran gaji dan bonus pemain. Caranya dengan menjual sejumlah pemain bergaji tinggi.
Barcelona telah mendorong penjualan kiper Jasper Cillessen ke Valencia. Ini untuk menghindari risiko serupa pada awal musim 2019/2020. Menjual pemain merupakan cara terampuh yang dipakai Barcelona dalam beberapa tahun terakhir. Metode tersebut bisa mendatangkan dana segar sekaligus mengurangi pengeluaran gaji.
Dengan kebutuhan sejumlah uang di atas, Barca akan kembali menggunakan cara ini. Dua nama masuk daftar jual Raksasa Katalan.
"Mereka akan mendapatkan uang yang dibutuhkan dengan cara melepas Philippe Coutinho dan Ivan Rakitic," demikian laporan yang dikutip dari ESPN, Rabu (9/10).
Nama pertama sedang dipinjamkan ke Bayern Muenchen. Barcelona mematok harga Coutinho sebesar 120 juta euro (1,8 triliun). Jika Muenchen ingin mempermanenkan pemain timnas Brasil, kesepakatan harus terjadi sebelum Juni 2020. "Bayern senang dengan Coutinho, tetapi masih terlalu dini untuk mengetahui apa yang akan mereka lakukan pada musim panas mendatang," ujar seorang sumber Barcelona kepada ESPN.
Untuk Rakitic, sebelumnya gelandang asal Kroasia sempat diminati sejumlah elite Eropa. Ada Paris Saint-Germain, Juventus, dan Inter Milan. Namun Ernesto Valverde berkeras menahan jagoan tim nasional Kroasia itu.
Kini dengan semakin berkembangnya Arthur Melo serta kedatangan Frenkie de Jong, situasi menjadi berbeda. Rakitic menjadi penghuni bangku cadangan.
Kondisi ini membuka kesempatan eks Sevilla hengkang ke klub lain. Ini sejalan dengan niat manajemen Blaugrana yang ingin mencari dana segar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
