Jumat 27 Dec 2019 17:13 WIB

Mengenang Sala dan Duka Dunia Sepak Bola di Tahun 2019

Kepergian Sala dalam usia 28 tahun meninggalkan duka mendalam bagi dunia sepak bola.

Emiliano Sala
Foto: Mark Kerton/PA via AP
Emiliano Sala

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun 2019 dunia sepak bola sempat dikejutkan kabar jatuhnya pesawat Piper Malibu yang membawa Emiliano Sala. Penyerang asal Argentina itu diketahui tengah terbang dari Nantes menuju Cardiff City guna merampungkan transfernya.

Selepas tes medis, penyerang asal Argentina itu kembali ke Prancis pada 19 Januari untuk mengucapkan salam perpisahan dengan rekan-rekannya di Nantes serta mengambil sejumlah barang-barang pribadinya.

Sala dijadwalkan kembali ke Cardiff pada 21 Januari dan menjalani sesi latihan pertamanya bersama rekan-rekan barunya. Suratan takdir mengatakan berbeda. Pesawat Piper Malibu yang ditumpangi Sala dalam perjalanan dari Nantes ke Cardiff hilang kontak di sekitar Kepulauan Channel antara Inggris dan Prancis pada Senin 21 Januari 2019.

Setelah tiga hari kepolisian wilayah Guernsey memutuskan untuk menghentikan pencarian yang memantik desakan dari dunia sepak bola. Rekan senegara Sala seperti Lionel Messi, Gonzalo Higuain dan Sergio Aguero hingga legenda Diego Maradona meminta agar pencarian dilanjutkan.

Bahkan Presiden Argentina Mauricio Marci mengajukan permintaan kepada pemerintah Inggris dan Prancis agar membuka kembali pencarian pesawat Sala yang hilang. Tak kurang dari 65.000 orang mengisi petisi daring untuk melanjutkan pencarian, yang belakangan diambil alih oleh keluarga Sala.

Sports Cover, manajemen agen Sala, membuka kantung donasi lewat laman GoFundMe dan berhasil mengumpulkan dana sumbangan sebesar 280 ribu poundsterling yang kemudian menjadi modal untuk pencarian kembali.

Sementara itu di lapangan hijau, Cardiff memasukkan nama Sala di dalam daftar pemain mereka untuk laga lanjutan Liga Inggris kontra Arsenal pada 29 Januari.

Sehari kemudian Badan Investagiasi Kecelakaan Dirgantara (AAIB) Inggris melaporkan temuan dua buah jok pesawat di perairan Prancis, yang dipercaya bagian dari pesawat Sala yang hilang. Temuan itu mendorong pencarian menggunakan sinar sonar di perairan sekitar Guernsey.

Pada 4 Februari, petugas menyatakan menemukan satu jenazah di antara puing-puing pesawat. Tiga hari kemudian jenazah itu teridentifikasi sebagai mendiang Sala yang diketahui dari pemeriksaan sidik jari.

Kabar itu segera direspon oleh Nantes yang mempensiunkan nomor punggung sembilan, yang sebelumnya dikenakan oleh Sala. Pemakaman Sala dilakukan di kampung halamannya di Progresco pada 16 Februari 2019.

Tribut untuk Sala dilakukan di pertandingan-pertandingan Liga Inggris, Liga Prancis, Liga Champions dan Liga Europa yang berlangsung dalam jangka sepekan setelah jenazah Sala teridentifikasi.

Kepergian Sala dalam usia 28 tahun meninggalkan duka mendalam bagi dunia sepak bola bagi sosok yang dikenal mengidolai Gabriel Batistuta dan belakangan gaya permainannya disandingkan dengan penyerang Leicester City, Jamie Vardy.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement