Senin 27 Jan 2020 02:50 WIB

Pelatih Cagliari Bahagia Timnya Mampu Redam Inter

Cagliari mampu menahan imbang tuan rumah Inter Milan dengan skor 1-1.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Israr Itah
Pelatih Cagliari Rolando Maran
Foto: EPA-EFE
Pelatih Cagliari Rolando Maran

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pelatih Cagliari Rolando Maran puas dengan penampilan anak asuhnya setelah mampu menahan imbang tuan rumah Inter Milan dengan skor 1-1 pada laga pekan ke-21 Liga Italia 2019/2020.

"Kami datang ke sini dengan penuh percaya diri dan karakter hebat, mempertahankan mayoritas kepemilikan," kata Maran kepada DAZN, disadur Football Italia, Senin (27/1).

Baca Juga

Cagliari lebih dahulu tertinggal gol lewat tandukan Lautaro Martinez pada menit ke-29 usai menerima umpan Ashley Young. Gol penyelamat Isolani hadir melalui bekas pemain Inter Radja Nainggolan pada menit ke-78.

Meski tak mampu mencuri tiga angka di Stadion Giuseppe Meazza, setidaknya hasil imbang tersebut sudah lebih dari cukup bagi Maran. Sebab, dalam beberapa laga terakhir Cagliari tengah dalam situasi kurang baik.

"Itu periode yang sulit kami lalui dalam beberapa bulan terakhir, tetapi kami menemukan diri kami lagi dan sekarang merasa lebih kuat dari sebelumnya. Anda sudah bisa melihat perbedaan dalam pertunjukan," kata dia.

Hasil ini juga bisa jadi pelipur bagi tim asal Sardinia yang sebelumnya digagalkan Inter pada babak 16 besar Coppa Italia, tengah pekan lalu. Maran pun menjelaskan kekalahan 1-4 dari Inter di ajang Coppa Italia memberikan pelajaran yang sangat berharga. 

Kali ini, bertemu dengan i Nerazzurri, Maran memilih untuk menduplikasi formasi milik Antonio Conte untuk mempersempit pergerakan penyerang dan pemain sayap mereka.

"Sangat penting kami menghindari tekanan konstan dan menyingkirkan permainan menekan Inter untuk membuat mereka bekerja lebih keras. Hasilnya pun memuaskan," kata dia.

Hasil ini membuat Cagliari naik ke posisi enam klasemen alias zona Eropa dengan perolehan nilai 31. Sedangkan, untuk La Beneamata, ini merupakan hasil imbang ketiga kalinya secara berturut-turut. Inter pun terpaksa bertahan di peringkat kedua.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement