Senin 17 Feb 2020 00:46 WIB

Aan Panen Medali di Seri Pertama Equestrian Champions League

Atlet asal klub Kurnia Stable Equestrian Club ini meraih tujuh gelar juara.

Muhammad Akbar Kurniawan (paling atas).
Foto: Dok. ECL
Muhammad Akbar Kurniawan (paling atas).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Atlet asal klub Kurnia Stable Equestrian Club, Muhammad Akbar Kurniawan tampil gemilang pada seri pertama Liga Berkuda Equestrian atau Equestrian Champions League (ECL) 2020, Ahad (16/2). Tujuh gelar juara disambar dari 12  kelas yang diperlombakan.

 

Aan, bergitu dia disapa, juga empat kali keluar sebagai runner-up pada kejuaraan yang berakhir. Pada lomba nomor terakhir, jumping 130cm, Aan ada di tempat kedua. Hal itu dikarenakan pacuan di Jakarta Internasional Equestrian Park Pulomas (JIEPP) sempat diguyur hujan deras selama 2 jam. 

 

 "Agak kesulitan karena hujan yang turun, sehingga kudanya agak sedikit fresh, dalam artian kudanya sedikit senang karena cuacanya dingin. Karena sedikit dingin, kudanya agak sedikit gak fokus. Tapi Alhamdulillah bisa dapat juara dua," kata Aan, seusai pertandingan.

 

Sebelumnya, Aan berhasil meraih dua emas pada hari yang sama dari kelas Jumping 100 cm Open dan Jumping 110 cm Open. Sementara pada hari pertama yang digelar Jumat (14/2) lalu, putra Fatchul Anas tersebut berhasil meraih tiga emas dari kelas Jumping 100 cm Open, Jumping 110 cm Open, dan Jumping 130 cm Open. Selain itu ia berhasil menambah medali perak di kelas Jumping 120 cm team. 

 

Sedangkan pada hari kedua yang digelar Sabtu (15/2) kemarin, atlet berusia 16 itu sukses menyumbang dua emas dari kelas Dessage  Preliminary dan Dressage Elementary serta dua perak dari kelas Dressage dan Dessage Advance. Totalnya ia berhasil meraih tujuh emas dan empat perak dari 12 kelas yang diperlombakan selama seri pertama ECL 2020. "Satu-satunya medali yang gagal itu di kelas 120 cm Open," ungkapnya.

 

Dengan raihan tujuh emas dan empat perak di seri pertama, Aan pun optimistis bisa menjaga performanya di lima seri tersisa. "Meskipun saya tidak bisa mengikuti antara seri ketiga dan keempat karena di antara seri ketiga dan keempat itu, saya ada pelatihan di Jerman, tapi saya optimistis bisa menjadi juara di lima seri tersisa. Karena setiap peserta wajib mengikuti lima dan enam seri di ECL tahun ini," lanjut atlet yang tercatat sebagai pelajar Al-Azhar Kelapa Gading  Jakarta tersebut.

 

Ia menambahkan ECL tahun ini sangat berguna bagi dirinya untuk menambah jam terbang. Apalagi seperti yang diungkapkan sang ayah, Fatchul Anas, putranya tengah dipersiapkan untuk berlaga di ajang Youth Olympic Games di Slowakia 2021 mendatang. 

 

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi), Triwatty Marciano mengatakan, ECL 2020 memang merupakan ajang untuk mempersiapkan atlet-atlet muda yang punya potensi untuk berlaga di sejumlah event internasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement