REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pablo Zabaleta akan menjalani momen emosional. Ini sehubungan dengan laga pekan ke-26 Liga Primer Inggris antara West Ham United kontra Manchester City di Etihad Stadium, Kamis (20/2) dini hari WIB.
Zabaleta yang kini berbaju West Ham, punya banyak kenangan di City. Maklum pada 2008 hingga 2017, ia memperkuat skuat biru langit.
Ini menjadi musim terakhirnya di kompetisi terelit Negeri Ratu Elisabeth. Ia tak sabar melakoni partai spesial itu.
HARI PERTANDINGAN 🙌🏼
— Manchester City FC (@mancityIndo) February 9, 2020
🆚 @whufc_indonesia
🏆 @premierleague
🏟 Stadion Etihad
📆 Minggu 9 Februari 2020
⏰ 23:30 WIB
📺 Mola TV
Ayo kembali ke jalur kemenangan! 💪🏼🔥
🔵 #mancityIndo pic.twitter.com/7AUXN14WIi
"Jika saya mendapatkan kesempatan untuk bermain, saya akan melakukan yang terbaik, dan kemudian mengucapkan terima kasih kepada para penggemar setelah pluit akhir berbunyi," kata Zabaleta, dikutip dari laman resmi klubnya, Selasa (18/2).
Pesepakbola 35 tahun itu berjanji tetap berlaku profesional. Ia adalah penggawa the Hammers. Namun masa lalunya takkan pernah terhapus. "Saya selalu memiliki banyak cinta dan rasa hormat untuk klub ini (City), seperti yang semua orang tahu," ujarnya.
Jelang lawatan ke Etihad Stadium, West Ham berada dalam trend negatif. Wakil kota London itu belum pernah menang di enam pertandingan terakhir di berbagai kompetisi.
Khusus di Liga Primer, skuat polesan David Moyes berada di peringkat ke-18 klasemen sementara. Itu berarti the Irons menghuni zona degradasi. "Kami harus pergi ke Manchester dengan tujuan memenangkan pertandingan," ujar Zabaleta.
Kendati diunggulkan, tuan rumah juga dalam situasi sulit. Berbagai masalah sedang menimpa the Citizens. Klub tersebut dihukum UEFA tidak boleh berpatipasi di ajang Liga Champions untuk dua musim ke depan. City dinilai melanggar aturan Financial Fair Play. Hal ini sedikit banyak memengaruhi konsentrasi David Silva dan rekan-rekan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
