REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Badan Penanggulangan Penyakit Menular Italia menyatakan, kompetisi Serie A Liga Italia dapat kembali digelar dalam waktu sebulan. Namun, badan kesehatan itu menegaskan pertandingan harus diadakan tanpa penonton.
Hingga saat ini, Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) masih memberlakukan protokol sepak bola yang melarang pemain dan staf untuk beraktivitas di lapangan sepak bola selama pandemi covid-19. Namun, FIGC menjadwalkan akan mulai berlatih pada 4 Mei dan kompetisi bergulir 30 atau 31 Mei.
"Dengan keadaan seperti ini, Serie A belum dapat dimulai. Tapi kemungkinan sudah bisa digelar dalam waktu sebulan dengan pintu stadion tetap tertutup," kata Direktur Badan Penanggulangan Penyakit Italila, Giovanni Rezza, dilansir dari Football Italia, Kamis (16/4).
Semua pembukaan kembali, lanjut Rezza, sebenarnya menimbulkan risiko. "Yang harus kami lakukan adalah menekan risiko itu dengan peraturan yang ketat. FIGC menyatakan, rencana ini (menggelar pertandingan tanpa penonton) akan meminimalisasi risiko kepada pemain, staf, dan komunitas sepak bola."
Rezza menegaskan, seluruh pemain yang tampil di kompetisi domestik harus melalui tes covid-19 melalui metode swab dan cek darah secara reguler. Hal itu dilakukan agar kesehatan pesepak bola dapat dipantau.
Pemain juga akan berlatih secara tertutup di tempat latihan masing-masing klub. Tidak ada pihak eksternal yang diizinkan masuk, meskipun sekadar menonton.