Jumat 08 May 2020 07:30 WIB

Mengenang 37 Tahun Duel Legendaris Icuk Vs Liem Swie King

Dalam final Kejuaraan Dunia itu, Icuk Sugiarto menumbangka seniornya Liem Swie King.

Icuk Sugiarto
Foto:

Terlalu cepat

Bagi Icuk yang baru muncul di kejuaraan internasional pada tahun 1981 bahkan belum pernah merasakan mengangkat trofi All England, kemenangan di Kejuaraan Dunia itu bagaikan mimpi semalam.

Pasalnya, setelah menjadi juara dunia, prestasi Icuk malah menurun, bahkan sampai titik terendah. Selama dua tahun setelah menjadi juara dunia, Icuk hanya menjuarai beberapa turnamen seperti Piala Dunia (1985), SEA Games (1985, 1987 dan 1989), serta empat kali menjadi anggota tim Thomas Cup (1984, 1986, 1988, 1990).

Pada turnamen Thomas Cup 1984, ia ikut berperan serta membawa Indonesia berhasil merebut kembali supremasi bulu tangkis beregu itu dari juara bertahan China, bersama Liem Swie King, Hastomo Arbi, Hadiayanto, Kartono, Heryanto, Cristian Hadinata, dan Hadibowo.

Sebagaimana dilaporkan dalam buku "Sejarah 15 Olahragawan Terpopuler di Indonesia (1967-1987)", titel juara dunia itu dinilai Icuk terlalu cepat, sebab secara psikologis ia belum siap menerima penghargaan setinggi itu.

“Saya terlalu cepat menjadi juara. Harusnya saya baru mencapai prestasi puncak pada 1984 atau 1985. Nyatanya saya menjadi juara dunia sebelum waktunya,” kata Icuk.

Bernostalgia momen 37 tahun yang lalu sepertinya menandakan bahwa kita sudah rindu menanti kapan lagi sekiranya bisa menyaksikan All Indonesian Final pada sebuah kejuaraan terhormat dan bergengsi seperti Kejuaraan Dunia Bulutangkis?

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement