Ahad 31 May 2020 05:06 WIB

Kai Havertz, Bintang Muda Jerman dari Keluarga Gila Bola

Kakeknya orang pertama yang membantu Havertz terjun ke sepak bola.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Israr Itah
Kai Havertz
Foto: EPA-EFE/FERNANDO VELUDO
Kai Havertz (kiri)

Havertz bergabung bersama Leverkusen pada musim panas 2010 dan bermain di tim muda. Ia terus berkembang dan hingga saat ini mampu mengatasi rintangan yang dihadapi bersama klub tersebut. Meski demikian, ia mengakui ada kesulitan di tengah perjalanan.

"Pada usia 14 atau 15, saya masih salah satu pemain terkecil di tim. Lalu saya mengalami lonjakan pertumbuhan yang cukup dramatis. Saya harus terbiasa dengan kaki saya yang lebih lama, itu mempengaruhi seluruh cara Anda bermain sepak bola. Jelas ada sedikit perjuangan, terutama di level U15 / U16. Saya tidak memulai banyak pertandingan, menghabiskan lebih banyak waktu di bangku cadangan," ungkapnya.

Havertz membantu Leverkusen meraih gelar Bundesliga U-17 pada 2017. Havertz mencetak 18 gol dalam 26 pertandingan termasuk gol pembuka dalam kemenangan 2-0 atas Borussia Dortmund di partai final.

Sembilan kemudian, ia bermain di Signal Iduna Park, kandang Dortmund bersama tim utama Leverkusen. Pertandingan itu salah satu dari 24 penampilannya di Bundesliga pada musim debutnya bersama tim utama. Ia juga tampil di tiga pertandingan Liga Champions setelah menjadi debutan termuda klub ketika melawan Werder Bremen pada Oktober 2016.

Empat gol dan enam assist di Bundesliga membuat banyak orang terkesan kepada Havertz. Klub dan rekan-rekannya bisa melihat bahwa dia pemain berbakat langka.

"Dia punya ketenangan dan teknik hebat, dan pengambilan keputusannya biasanya tepat. Saya sudah melihatnya masuk ke tim utama sejak saya bergabung dengan klub dan perkembangannya luar biasa. Dia dengan cepat menjadi sangat penting bagi kami,” kata striker Leverkusen, Kevin Volland.

Saat ia tampil luar biasa di lapangan, Havertz juga meraih hasil luar biasa di luar lapangan. Ia menyelesaikan ujian sekolah ketika masuk ke tim utama Leverkusen. Ini sesuatu yang luar biasa karena Haverzt mampu mencapai dua hal penting dalam hidupnya dengan baik dan hampir bersamaan.

"Saya harus melakukan ujian sekolah menengah saya bersamaan dengan bermain di Piala DFB," kata  Havertz tentang cerita menariknya menjalanni dua kegiatan tersebut.

"Saya menjalani ujian pada hari Rabu setelah pertandingan tandang pada Selasa malam yang menghabiskan waktu tambahan dan penalti. Saya pulang relatif terlambat dan harus melakukan ujian pada hari berikutnya. Saya tidak ingin berbicara tentang bagaimana ujian berlangsung!" kata diia menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement