Kamis 04 Jun 2020 21:10 WIB

Rahasia Keunikan Gaya Tendangan Penalti Bruno Fernandes

Fernandes sebenarnya gemar mengubah gaya agar sulit ditebak.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pelanggaran terhadap Bruno Fernandes yang menghasilkan penalti pada laga Manchester United melawan Watford di Old Trafford, Manchester, Ahad (23/2) malam.
Foto: Phil Noble/Reuters
Pelanggaran terhadap Bruno Fernandes yang menghasilkan penalti pada laga Manchester United melawan Watford di Old Trafford, Manchester, Ahad (23/2) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Bruno Fernandes langsung menunjukkan taji di Manchester United. Dalam sembilan pertandingan bersama Iblis merah, gelandang asal Portugal itu mencetak tiga gol.

Dua di antaranya melalui titik putih. Pertama ketika MU menghadapi Watford pada ajang Liga Primer Inggris. Duel tersebut berlangsung di Stadion Old Trafford, sekitar 23 Februari 2020.

Tiga laga berselang, giliran gawang Club Brugge dikoyak Fernandes, dari sepakan penalti. Eks Sporting Lisbon melalukan aksi tak biasa sebelum mengambil tendangan 12 pas.

Saat melakukan ancang-ancang ia melompat terlebih dahulu, lalu melepaskan tembakan. Dalam sebuah siaran langsung di instagram, penggawa tim nasional Portugal mengaku mendapat saran dari salah satu mentornya di Sampdoria.

Sebelum berlabuh di Sporting, Fernandes memperkuat klub-klub Italia seperti La Samp, Udinese, dan Novara.

"Seseorang yang mengispirasi saya untuk mengambil pendekatan tersebut adalah sosok pelatih. Dia seperti orang nomor tiga di staff kepelatihan Sampdoria. Sebenarnya sejak di Udinese saya sering melakukan tendangan penalti. Bahkan di tim nasional senior Portugal, dan timnas U-21," ujar Fernandes, dikutip dari Mirror, Kamis (4/6).

Ia memiliki cara berbeda ketika melepaskan tembakan. Pada akhirnya ia mendapat pelatihan dari pelatih teknis di Sampdoria tersebut. Saat sesi latihan bersama tim, ia bersama Fabio Quagliarella memiliki waktu khusus untuk berlatih mengeksekusi penalti.

"Dia mulai berbicara pada saya. Mengapa anda tidak mengubah ide anda?" tutur Fernandes mengenang pertanyaan berisi saran dari sang pelatih padanya.

Ia lantas mencoba mengikuti saran mentornya. Tapi di pertandingan resmi, tugas algojo utama, milik Quagliarella. Ketika pindah ke Sporting Lisbon, Fernandes menjadi eksekutor kedua di belakang Bas Dost. Ia mengaku tidak selalu memakai pendekatan yang sama ketika bertugas mengeksekusi penalti.

"Para kiper memiliki rekaman video. Dia bisa meneliti gaya tendanganmu. Jadi saya perlu mengubah karena jika tidak, mereka bisa menebak," ujar Fernandes.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement